Difference between revisions of "Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan"
(22 intermediate revisions by the same user not shown) | |||
Line 3: | Line 3: | ||
[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]] | [[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]] | ||
− | Portal ini dimaksudkan untuk membantu petani perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas perkebunan dan pendapatan mereka secara berkelanjutan. Penggiatan sistem berkelanjutan bagi petani perkebunan kelapa sawit bertujuan pada pencapaian hasil panen dan keuntungan terbaik, sembari mempertahankan kesuburan tanah, meminimalisasi dampak erosi, memelihara kualitas air, mengendalikan hama, penyakit dan gulma melalui manajemen penanggulangan hama yang terintegrasi dan penggunaan bahan agrokimia secara aman dan dengan jumlah sekecil mungkin. Rekomendasi yang dinyatakan dalam panduan ini sejalan dengan prinsip-prinsip dan kriteria yang disampaikan dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil, namun tidak cukup memenuhi tingkat [http://www.rspo.org/smallholders/rspo-certification sertifikasi RSPO]. | + | Portal ini dimaksudkan untuk membantu petani perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas perkebunan dan pendapatan mereka secara berkelanjutan. Penggiatan sistem berkelanjutan bagi petani perkebunan kelapa sawit bertujuan pada pencapaian hasil panen dan keuntungan terbaik, sembari mempertahankan kesuburan tanah, meminimalisasi dampak erosi, memelihara kualitas air, mengendalikan hama, penyakit dan gulma melalui manajemen penanggulangan hama yang terintegrasi dan penggunaan bahan agrokimia secara aman dan dengan jumlah sekecil mungkin. Rekomendasi yang dinyatakan dalam panduan ini sejalan dengan prinsip-prinsip dan kriteria yang disampaikan dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil, namun tidak cukup memenuhi tingkat [http://www.rspo.org/smallholders/rspo-certification sertifikasi RSPO]. |
<br> | <br> | ||
<br> | <br> | ||
Line 88: | Line 88: | ||
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Rekomendasi pupuk |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Rekomendasi pupuk }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Rekomendasi pupuk| 3. Rekomendasi <br>pupuk]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Gejala defisiensi hara |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Gejala defisiensi hara}}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Gejala defisiensi hara | 4. Gejala <br>defisiensi hara]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Tipe-tipe pupuk |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Tipe-tipe pupuk }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Tipe-tipe pupuk | 5. Tipe-tipe <br>pupuk]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan nitrogen (N) |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan nitrogen (N) }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan nitrogen (N) | 6. Mengaplikasikan <br>nitrogen (N)]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan fosfat (P) |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan fosfat (P) }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan fosfat (P) | 7. Mengaplikasikan <br>fosfat (P)]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan potasium (K) |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan potasium (K) }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan potasium (K) | 8. Mengaplikasikan<br> potasium (K)]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan magnesium (Mg) |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan magnesium (Mg) }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan magnesium (Mg) | 9. Mengaplikasikan <br>magnesium (Mg)]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan boron (B) |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan boron (B) }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan boron (B) | 10. Mengaplikasikan<br> boron (B)]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan tembaga (Cu) dan seng (Zn) |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan tembaga (Cu) dan seng (Zn) }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan tembaga (Cu) dan seng (Zn) | 11. Mengaplikasikan <br>tembaga (Cu) dan <br>seng (Zn)]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan tandan buah kosong | width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan tandan buah kosong }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan tandan buah kosong | 12. Mengaplikasikan <br>tandan buah <br>kosong]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Sampling pelepah | width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Sampling pelepah }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Sampling pelepah | 13. Sampling pelepah]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px" | {|style="height:145px" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=4.Fertiliser_application_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Menandai sawit dan sampling pelepah | width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Menandai sawit dan sampling pelepah }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Menandai sawit dan sampling pelepah | 14. Menandai sawit <br>dan sampling pelepah]] |
|} | |} | ||
<!-- Content Column 4 ends here --> | <!-- Content Column 4 ends here --> | ||
Line 127: | Line 127: | ||
|align="center" width="20%" style="background:#efefef;"| <!-- Content Column 5 - Pests and Diseases - starts here --> | |align="center" width="20%" style="background:#efefef;"| <!-- Content Column 5 - Pests and Diseases - starts here --> | ||
{|style="height:145px; background:#efefef" | {|style="height:145px; background:#efefef" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Hama dan penyakit--Latar belakang |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Hama dan penyakit--Latar belakang }} <br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Hama dan penyakit--Latar belakang | 1. Latar belakang]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px; background:#efefef" | {|style="height:145px; background:#efefef" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Catatan umum tentang pestisida |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Catatan umum tentang pestisida }} <br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Catatan umum tentang pestisida | 2. Catatan umum <br>tentang pestisida]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px; background:#efefef" | {|style="height:145px; background:#efefef" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Sensus hama dan penyakit | width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Sensus hama dan penyakit }}<br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Sensus hama dan penyakit | 3. Sensus hama <br>dan penyakit]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px; background:#efefef" | {|style="height:145px; background:#efefef" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Tikus |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Tikus }} <br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Tikus | 4. Tikus]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px; background:#efefef" | {|style="height:145px; background:#efefef" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Kumbang badak |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Kumbang badak }} <br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Kumbang badak | 5. Kumbang badak]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px; background:#efefef" | {|style="height:145px; background:#efefef" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Serangga pemakan-daun |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Serangga pemakan-daun }} <br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Serangga pemakan-daun | 6. Serangga <br>pemakan-daun]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px; background:#efefef" | {|style="height:145px; background:#efefef" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Ganoderma |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Ganoderma }} <br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Ganoderma | 7. Ganoderma]] |
|} | |} | ||
{|style="height:145px; background:#efefef" | {|style="height:145px; background:#efefef" | ||
− | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt= | + | |align="center" valign="top"| {{Icon|file=5.Pests-diseases_BW.png|alt=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Jenis penyakit lainnya |width=85|link=Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Jenis penyakit lainnya }} <br> [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Jenis penyakit lainnya | 8. Jenis penyakit <br>lainnya]] |
|} | |} | ||
<!-- Content Column 5 ends here --> | <!-- Content Column 5 ends here --> |
Latest revision as of 00:49, 9 January 2018
Portal ini dimaksudkan untuk membantu petani perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas perkebunan dan pendapatan mereka secara berkelanjutan. Penggiatan sistem berkelanjutan bagi petani perkebunan kelapa sawit bertujuan pada pencapaian hasil panen dan keuntungan terbaik, sembari mempertahankan kesuburan tanah, meminimalisasi dampak erosi, memelihara kualitas air, mengendalikan hama, penyakit dan gulma melalui manajemen penanggulangan hama yang terintegrasi dan penggunaan bahan agrokimia secara aman dan dengan jumlah sekecil mungkin. Rekomendasi yang dinyatakan dalam panduan ini sejalan dengan prinsip-prinsip dan kriteria yang disampaikan dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil, namun tidak cukup memenuhi tingkat sertifikasi RSPO.
Sumber
- Sebagian besar sumber dari portal ini diambil dari dokumen online: Into The Field: Oil Palm Farming in Indonesia. Lotte Woittiez dan SNV.