Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Proses penimbangan dan transportasi

From Akvopedia
Jump to: navigation, search
English Indonesia
SNV logo.png
Wageningen small.png

Unduh: Modul 2: Cara Panen, Grading, Transportasi

Tujuan

  • Untuk memantau dengan baik hasil produksi masing-masing perkebunan;
  • Mengetahui secara pasti berapa jumlah yang dihasilkan, dan bagaimana kualitas produksinya;
  • Dapat secara efektif mengangkut tandan buah segar dan brondolan dari perkebunan ke pabrik sesegera mungkin;
  • Dapat memperoleh kuantitas dan kualitas minyak secara optimal.

Standarisasi

  • Hasil panen setiap perkebunan dicatat secara terpisah dan jelas;
  • Jumlah tandan dengan kualitas-buruk dicatat secara jelas dan tepat;
  • Tandan buah segar diangkut ke pabrik di hari yang sama dengan hari panen dan tidak lebih dari 24 jam setelah panen;
  • Semua tandan buah tiba di pabrik dalam kondisi yang baik;
  • Tidak adanya tandan buah ataupun brondolan yang hilang selama pengangkutan.

Waktu pelaksanaan

  • Biasanya di hari yang sama dengan hari panen.
  • Sesekali pada esok paginya setelah panen – namun tandan ini harus tiba di pabrik dalam kurun waktu 24 jam setelah panen.

Frekuensi

Sekali setiap 7-10 hari, tergantung dari frekuensi panen..

Kebutuhan waktu tenaga kerja

  • Proses penimbangan perseorangan: 30 menit per lahan;
  • Proses penimbangan kemitraan: pada pagi atau siang hari per kelompok;
  • Kebutuhan waktu transportasi (dan hal ini juga membutuhkan tenaga kerja) tergantung dari jarak menuju pabrik dan kondisi jalan.

Peralatan dan perlengkapan

Gambar 8: Timbangan gantung untuk menimbang tandan. Jika tersedia, timbangan digital yang kuat akan memberikan hasil timbangan lebih akurat.
  • Pencatatan penimbangan dan hasil panen:
- Tripod dengan timbangan gantung (lihat Gambar 8);
- Alas atau jaring untuk menahan tandan buah segar dan brondolan;
- Buku catatan dan alat tulis.
  • Transportasi dari lahan perkebunan menuju tempat pengumpulan hasil:
- Mobil atau sepeda motor yang dilengkapi dengan keranjang.
  • Transportasi dari tempat pengumpulan hasil menuju pabrik:
- Truk dengan kondisi yang baik;
- Jaring untuk menutup bak truk;
- Ganco atau tojok;
- Ember atau karung pupuk kosong untuk brondolan (lihat Gambar 7).

Tenaga kerja

  • Pencatatan penimbangan dan hasil panen:
- Para petani perkebunan beserta keluarganya; atau
- Anggota kemitraan yang ditunjuk; atau
- Pedagang/rekanan, dibawah pengawasan ketat petani perkebunan.
  • Transportasi dari lahan perkebunan ke tempat pengumpulan hasil (jika diperlukan):
- Para petani perkebunan beserta keluarganya atau karyawan harian lepas.
- Transportasi dari tempat pengumpulan hasil menuju pabrik:
- Kru truk;
- Pedagang/rekanan.

Cara pelaksanaan

Memilah dan menimbang tandan buah segar hasil panen

Langkah 1. Hitung jumlah seluruh tandan.
Langkah 2. Periksa setiap tandan untuk memastikan kebaikan kualitasnya dan catat setiap ‘tandan buruk’ menurut kategori berikut (lihat Bagian 3):
  • Kurang masak
  • Mentah
  • Terlalu masak
  • Kosong
  • Rusak (yang disebabkan oleh tikus, jamur, dsb.)
  • Terlalu kecil
  • Dura (jika ada)

Potong setiap tangkai yang terlalu panjang (ini akan merugikan!) dan sisihkan tandan buah segar yang terlalu buruk kualitasnya untuk dijual (yang kosong, terlalu mentah).

Langkah 3. Timbang semua tandan buah segar hasil panen di area perkebunan (termasuk tandan yang kualitasnya rendah yang masih bisa dijual) dan catat berat total dari semua tandan tersebut.
Langkah 4. Timbang semua brondolan dan catat berat totalnya.
Langkah 5. Tulis di buku catatan:
  • Jumlah seluruh tandan buah segar (Langkah 1);
  • Jumlah ‘tandan buruk’ untuk setiap kategori (Langkah 2);
  • Jumlah berat seluruh tandan buah segar (Langkah 3);
  • Jumlah berat seluruh brondolan (Langkah 4).

Pastikan kembali bahwa catatan ini berisi nama petani, tanggal, jam, dan lokasi lahan yang telah dipanen.

Menjalankan tempat pengumpulan hasil kemitraan

Gambar 9: Sebuah tempat pengumpulan hasil kemitraan.

Jika kemitraan menjual langsung tandan buah segar ke pihak pabrik, mereka akan mendirikan ‘tempat pengumpulan hasil’ dimana para petani anggota kemitraan yang lokasi perkebunannya berdekatan bisa mengirimkan tandan buah segarnya sekali dalam 10 hari (lihat Gambar 9). Di tempat pengumpulan hasil, tandan-tandan ini dipilah dan ditimbang.

Kemitraan harus menunjuk anggotanya yang bertanggungjawab untuk aktivitas di dalam tempat pengumpulan dan harus menyediakan semua peralatan yang dibutuhkan untuk proses penimbangan dan pecatatan data (seperti timbangan dan buku catatan).

Transportasi tandan buah segar dari perkebunan menuju tempat pengumpulan hasil kemitraan biasanya dilakukan menggunakan mobil atau sepeda motor. Akan sangat bermanfaat bagi petani jika mereka menandai tandan buah segarnya sebelum mengangkutnya ke tempat pengumpulan hasil.

Menjual hasil panen ke pedagang atau rekanan

Saat menjual hasil panen secara langsung ke pedagang atau rekanan, hal penting yang harus diingat:

  • Jelaskan hasil catatan yang dilakukan secara mandiri atas jumlah keseluruhan tandan buah segar, jumlah ‘tandan buruk’, jumlah berat keseluruhan tandan dan berat brondolan;
  • Menghadiri proses penimbangan dan pemilahan untuk memastikan bahwa jumlahnya sesuai.

Dengan hanya bergantung pada hasil catatan pedagang atau rekanan bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan, karena sangat penting untuk mengetahui jumlah panen yang dihasilkan dan diterima.

Mengangkut tandan buah segar dari tempat pengumpulan hasil menuju pabrik

Gambar 10: Angkutan truk yang tertata rapi, namun angkutannya terlalu tinggi dan seharusnya ditutupi dengan jaring.

Proses pengangkutan menuju pabrik biasanya diatur oleh kemitraan atau rekanan. Jika proses pengangkutan ini diatur secara mandiri, maka para petani harus melakukan semua aktivitas yang biasanya menjadi beban tanggung jawab kemitraan. Jika proses pengangkutan diatur oleh rekanan, maka hal ini tidak lagi menjadi tanggung jawab petani.

Langkah 1. Beli atau sewa truk dengan kualitas yang baik. Periksa keadaan truk secara rutin untuk mengetahui apakah truk tersebut memerlukan perbaikan. Pekerjakan staf truk bersama dengan sewa truknya atau bicarakan dengan kemitraan.
Langkah 2. Tumpuk dengan hati-hati dan tata secara rapi tandan buah kedalam truk (lihat Gambar 10). Tempatkan brondolan di tengah-tengah bak truk supaya mereka tidak hilang dalam perjalanan.
Langkah 3. Pisahkan tandan buah segar yang tidak layak jual (yang kosong, busuk). Potong tangkai tandan hingga kurang dari 2 cm sebelum mulai proses pengangkutan.
Langkah 4. Jika muatan truk telah penuh, tempatkan jaring menutupi muatan untuk memastikan keselamatannya dan untuk mencegah jatuh dan hilangnya tandan buah segar. Catatan: penggunaan jaring penutup wajib digunakan sesuai hukum di Indonesia.
Langkah 5. Pastikan tandan buah segar diangkut ke pabrik di hari yang sama, atau paling lambat pagi hari di keesokan harinya (dalam kurun waktu 24 jam dari waktu panen menuju pabrik).

Pencatatan data

Tanggal Petani Ancak Jumlah tandan Berat keseluruhan Berat brondolan Jumlah tandan buruk
Rusak Kurang masak Mentah Terlalu-masak Kosong Kecil Dura
16/01/13 2 1 60 900 20 5 3 1 1 1 0 0

Sumber

Penjelasan tentang Proses penimbangan dan transportasi diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit (SNV) pada bulan Agustus 2016. Lihat Modul 2: Cara Panen, Grading, Transportasi untuk informasi lebih lanjut.

SNV logo.png
Wageningen university logo.png