Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Tenera, Dura, dan Pisifera

From Akvopedia
Jump to: navigation, search
English Indonesia
SNV logo.png
Wageningen small.png
Mengapa benih unggul itu penting?
  • Kelapa sawit dapat menghasilkan panen yang baik selama 25 – 30 tahun.
  • Benih dengan kualitas yang baik dan bersertifikasi akan menghasilkan sawit yang baik yang akan memberikan hasil panen yang besar.
  • Benih dengan kualitas yang buruk, dengan sertifikasi yang tidak terpercaya atau tanpa sertifikasi sama sekali, akan memberikan hasil panen yang buruk selama 25 tahun!

Jadi pastikan Anda hanya menanam benih hibrida!

Unduh: Module 1: Planting Material

Pendahuluan

Gambar 1: Dalam proses pembiakan, batang bunga betina yang terbuka menerima proses penyerbukan secara manual lalu dibungkus dalam kantong plastik.

Pada kelapa sawit, hasil panen terbaik diproduksi dari benih yang biasa disebut sebagai ‘hibrida’. Benih hibrida adalah hasil persilangan dari 2 tipe induk yang berbeda. Benih hibrida diproduksi dalam proses pembiakan khusus (lihat Gambar 1). Induk dari benih kelapa sawit hibrida ini berbeda, dilihat dari ketebalan ‘cangkang’ buahnya (lihat Gambar 2).

Yang disebut sebagai cangkang dari buah kelapa sawit adalah cincin kekayuan berwarna cokelat/hitam diantara daging sawit yang berwarna kuning dan intinya yang berwarna putih (lihat Gambar 3). Bagian cangkang ini tidak mengandung minyak.

Minyak sawit normal (diistilahkan sebagai minyak sawit mentah atau CPO/Crude Palm Oil) diekstrak dari daging sawit yang berwarna kuning, yang juga biasa disebut sebagai ‘mesocarp’ (lihat Gambar 3). Minyak ini juga bisa diekstraksi dari inti sawit yang berwarna putih, dan minyak ini disebut sebagai ‘minyak inti sawit’ atau ‘PKO/Palm Kernel Oil’. Meskipun begitu, minyak ini merupakan hasil ekstraksi khusus yang tidak diminati oleh pabrik minyak sawit pada umumnya.

Induk betina dari sawit hibrida disebut sebagai dura. Buah dura memiliki cangkang tebal (lihat Gambar 2). Induk pejantan dari sawit hibrida disebut pisifera. Buah pisifera sama sekali tidak memiliki cangkang buah (lihat Gambar 2).

Persilangan antara sawit dura dan pisifera menghasilkan turunan hibrida yang dinamakan tenera (lihat Gambar 2). Buah tenera hibrida memiliki cangkang tipis dan menghasilkan minyak 30% lebih banyak daripada 2 induknya!

Contoh: Perbedaan produksi kelapa sawit dari perkebunan yang menggunakan benih tenera, dura and pisifera

Di tabel berikut, diberikan contoh hasil panen dari perkebunan menggunakan benih unggul hibrida (Perkebunan 1) dan dua perkebunan lainnya yang tidak menggunakan benih hibrida (Perkebunan 2 dan 3). Contoh ini jelas memperlihatkan mengapa pabrik lebih menyukai tandan tenera.

Tabel 1: Perbedaan produksi minyak di perkebunan dengan menggunakan 3 tipe benih kelapa sawit

Perkebunan 1 Perkebunan 2 Perkebunan 3
Material tanam: 100% tenera 50% tenera

25% dura
25% pisifera

100% dura
Situasi: Benih unggul bersertifikasi Benih yang diambil dan ditanam kembali dari hasil perkebunan Hanya benih dura yang ditanam
Hasil panen TBS (t/ha) 24.0 18.0 24.0
Hasil minyak tenera (23%) 5.5 2.8 0.0
Hasil minyak dura (16%) 0.0 1.0 3.8
Hasil minyak pisifera (steril) 0.0 0.0 0.0
TOTAL hasil panen minyak (t/ha) 5.5 3.8 3.8
Harga jual untuk petani1 3600 US$/ha 2700 US$/ha 3600 US$/ha
Harga jual untuk pabrik2 4290 US$/ha 2964 US$/ha 2964 US$/ha
Keuntungan untuk pabrik 690 US$/ha 264 US$/ha -636 US$/ha

1) Harga TBS = 150 US$/ton; 2) harga CPO = 780 US$/ton

Perhatian

  • Buah tenera mengandung minyak sekitar 30 persen lebih banyak daripada buah hasil benih dura (lihat tabel Perkebunan 1 dan Perkebunan 3).
  • Sawit pisifera biasanya tidak memproduksi buah sama sekali (jenis ini steril), sehingga hasil panen TBS-nya pada umumnya nol. Hal ini menjelaskan mengapa hasil panen TBS untuk Perkebunan 2 tercatat lebih sedikit.
  • Semua perkebunan membutuhkan jumlah pupuk dan tenaga petani yang sama, sehingga beban biaya ini memiliki nilai yang sama di semua areal perkebunan.
  • Perkebunan 1, dengan 100 persen sawit tenera, jelas memperlihatkan hasil minyak lebih banyak secara signifikan bila dibandingkan dengan 2 perkebunan lainnya!

Cara mengenali sawit tenera, dura and pisifera

Gambar 2: Penampang cangkang buah dura, pisifera, dan tenera
Gambar 3: Komponen buah sawit tenera dan dura
Gambar 4: Tenera, dura dan pisifera

Satu-satunya jenis kelapa sawit yang bisa memproduksi minyak dalam jumlah besar adalah jenis hibrida tenera. Semua benih dari hasil pembiakan yang bagus berasal dari jenis ini.

Sawit tenera dianggap sebagai jenis sawit terbaik karena:

  • Setiap buah bisa menghasilkan kuantitas minyak yang besar (yang terkandung dalam mesocarp, daging sawit yang berwarna kuning);
  • Sawit jenis ini menghasilkan jumlah tandan buah yang sangat banyak.

Buah tenera dapat dikenali dari tampilannya:

  • Cangkang yang tipis (lihat Gambar 3);
  • Serat berwarna cokelat/hitam di bagian mesocarp yang meliputi cangkang (lihat Gambar 3).

Sawit dura tidak dianggap sebagai jenis sawit terbaik karena:

  • Jenis ini bisa memproduksi tandan buah yang besar, namun
  • Hasil buahnya mengandung minyak 30 persen lebih sedikit daripada buah tenera!

Buah dura dapat dikenali dari tampilannya:

  • Cangkang yang sangat tebal (lihat Gambar 3);
  • Tidak mengandung serat pada bagian mesocarp yang meliputi cangkangnya.

Sawit pisifera dapat dikenali dari tampilannya:

  • Daunnya tumbuh ke arah atas, tidak seperti sawit kebanyakan yang daunnya tumbuh menyamping, sehingga mahkota sawit terlihat sangat ‘meruncing’;
  • Tidak memiliki tandan buah (sawit ini steril);
  • Beberapa tumbuh sangat tinggi.

Buah pisifera sangat sulit ditemukan karena jenisnya yang steril. Buah pisifera dapat dikenali dari tampilannya:

  • Tidak ada cangkang yang meliputi inti sawitnya (lihat Gambar 4);
  • Bagian buah hanya terbentuk dari mesocarp berwarna kuning (daging buah) dan sebagian inti berwarna putih.

Jika terdapat penanaman berseling antara sawit dura dan pisifera dalam sebuah areal perkebunan, maka biasanya jumlah yang ditanam kurang lebih akan tetap, contohnya 30 sawit dura, 30 sawit pisifera, dan 60 sawit tenera.

Cara membiakkan sawit tenera

Gambar 5: Bagan perkawinan silang sawit tenera

Induk pejantan dan betina dari segala makhluk hidup (manusia, kucing, minyak sawit, semut, dan sebagainya) memberikan turunan bagi anak-anaknya dalam rupa unsur genetika. Unsur genetika terkandung di dalam setiap sel tubuh. Pada manusia, contohnya, terdapat unsur genetika yang mempengaruhi warna rambut, atau talenta dalam seni musik atau matematika. Pada kucing, contohnya, unsur genetika memberikan pengaruh kepada warna bulunya.

Pada kelapa sawit, ada satu unsur genetika yang dapat menentukan ketebalan cangkang (gen ketebalan cangkang). Gen ketebalan cangkang ini hanya memiliki 2 bentuk: ‘cangkang tebal’ atau ‘tak bercangkang’. Setiap induk sawit betina dan jantan, masing-masing menurunkan ‘gen ketebalan cangkang’ ini kepada anak-anaknya (dalam hal ini kepada benihnya), yang bisa jadi adalah ‘gen cangkang tebal’ atau bisa juga ‘gen tak bercangkang’. Benih dengan dua ‘gen cangkang tebal’ akan tumbuh menjadi sawit yang memproduksi buah dengan cangkang tebal (dura). Sedangkan benih dengan ‘gen tak bercangkang’ akan tumbuh menjadi sawit yang memproduksi buah yang tak bercangkang (pisifera).

Jika anda menyilangkan pembiakan dura dengan pisifera (seperti yang mereka lakukan dalam proses pembiakan), maka anda akan menghasilkan jenis tenera:

  • Induk betina dura menurunkan ‘gen cangkang tebal’;
  • Induk jantan pisifera menurunkan ‘gen tak bercangkang’;
  • Benih yang memperoleh turunan ‘gen cangkang tebal’ dan ‘gen tak bercangkang’ akan tumbuh menjadi sawit yang hanya memproduksi buah dengan cangkang tipis (tenera).

Berikut adalah proses pembiakan sawit tenera:

Mengapa kita tidak bisa menanam benih yang berasal dari perkebunan

Gambar 6: Apa yang akan terjadi jika anda menanam benih yang anda dapatkan dari perkebunan?

Jika anda menyilangkan hanya betina dura dengan jantan pisifera, anda dapat memastikan bahwa:

  • Unsur genetik dari induk betina akan menghasilkan buah dengan cangkang tebal;
  • Unsur genetik dari induk jantan akan menghasilkan buah tak bercangkang;
  • Hasil benihnya akan tumbuh menjadi sawit yang akan menghasilkan buah dengan cangkang tipis.

Jika anda menanam benih yang anda dapatkan dari perkebunan, maka ini yang akan terjadi:

  • Induk betinanya bukan merupakan jenis dura, melainkan jenis tenera;
  • Induk jantannya bukan merupakan jenis pisifera, melainkan jenis tenera;
  • Anda tidak sedang menanam hanya sawit hibrida unggul tenera, namun campuran antara tenera, dura, dan pisifera.

Ini yang akan terjadi ketika anda mendapatkan benih dari perkebunan (lihat Gambar 6):

  • Unsur genetik dari induk betina bisa jadi bercangkang tebal atau tak bercangkang;
  • Unsur genetik dari induk jantan bisa jadi bercangkang tebal atau tak bercangkang;
  • Sawit yang tumbuh dari benih yang didapatkan dari induk ini bisa jadi bercangkang tebal, bercangkang tipis, atau malah tidak bercangkang sama sekali.

Kesimpulan

Perkebunan mandiri dengan material penanaman yang kurang baik biasanya terdiri dari 50 persen sawit tenera, 25 persen sawit dura, dan 25 persen sawit pisifera. Pada perkebunan komersial, hanya ditemukan sawit tenera. Pemilik perkebunan kecil yang bekerja sama dengan perusahaan juga hanya menanam sawit jenis tenera.

Jangan pernah menanam benih yang anda dapatkan dari perkebunan anda atau membeli benih yang tidak bersertifikat!!

Sumber

Penjelasan tentang Tenera, Dura, dan Pisifera diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit (SNV) selama bulan Agustus 2016. Lihat Modul 1: Material Tanam untuk informasi lebih lanjut.

SNV logo.png