Changes

Jump to: navigation, search

Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Cara panen

102 bytes added, 07:18, 24 December 2017
Translation to Bahasa Indonesia completed
* Banyaknya tandan buah segar yang dipanen dicatat secara tepat di setiap proses panen.
===Waktu pelaksanaanPelaksanaan===
Sepanjang tahun.
* '''Catatan:''' kebanyakan petani melakukan panen sekali setiap 2 minggu sekali, namun hal ini tidak akan memberikan hasil panen yang maksimal. Beberapa tandan akan menjadi terlalu masak dalam kurun waktu ini, dan brondolan akan semakin berserakan di tanah, sehingga akan menambah waktu bagi mereka untuk mengumpulkannya dan beberapa yang berserakan di semak-semak tidak akan terangkut. Proses panen yang lebih sering adalah cara yang paling cepat dan paling mudah untuk meningkatkan hasil panen <ref>C.R. Donough, J. Cock, T. Oberthür, K. Indrasuara, A.R. Gatot, T. Dolong, Estimating oil content of commercially harvested oil palm fresh fruit bunches - A step towards increasing palm oil yields, Poster presented at the PIPOC 2013 International Palm Oil Congress and Exhibition, 19—21 November 2013, Kuala Lumpur, Malaysian Palm Oil Board (MPOB), 2013, pages.</ref>.
===Kebutuhan waktu tenaga kerjaWaktu Tenaga Kerja===
* Para pemanen akan lebih efisien jika bekerja secara tim yang diatur dalam peran-peran berikut:
:: - Satu orang sebagai pemanen dan penumpuk pelepah sawit;
* Di luar musim panen raya, tandan yang diperoleh dalam sehari akan berkurang, karena membutuhkan waktu untuk berjalan dan menemukan tandan yang bisa dipanen.
===Peralatan dan perlengkapanPerlengkapan===
* Tangkai panjang dengan egrek untuk memanen, atau dodos (untuk sawit yang tingginya antara 2-3 m);
* Kapak atau parang untuk memotong daun dan tangkai sawit;
* Karung pupuk kosong untuk mengumpulkan brondolan.
===Tenaga kerjaKerja===
Para petani perkebunan dan keluarganya atau pekerja khusus harian lepas.
===Cara pelaksanaanPelaksanaan===
Proses panen harus dilakukan berdasarkan tata cara berikut dengan menggunakan perlengkapan yang memadai:
[[Image:oil-palm-2.4-figure5.png|thumb|right|200px|Figure Gambar 5: Loose fruits that were left behind have grown into weedsBrondolan yang tertinggal telah tumbuh menjadi semak belukar.]][[Image:oil-palm-2.4-figure6.png|thumb|right|200px|Figure Gambar 6: Correct bunch stacking at the roadsideCara yang benar saat menumpuk tandan di tepi jalan koleksi.]][[Image:oil-palm-2.4-figure7.png|thumb|right|200px|Figure Gambar 7: Loose fruit collection in an empty fertiliser bagKumpulan brondolan di dalam karung pupuk kosong.]]
{| style="border: 1px solid #72CDFF" cellpadding="5" cellspacing="0"
|-
|width="15%" valign="top" |'''Langkah 9'''
|'''Kondisional''': Label fresh fruit bunches on the cut edge of the stalk with carpenter’s pencils or crayons to indicate their originTandai tandan buah segar pada ujung potongan tangkai tandan dengan menggunakan pensil tukang kayu atau krayon untuk menandai asalnya. It is best to use a different oneBaiknya menggunakan kode satu-letter code for each fieldhuruf yang berbeda untuk setiap lahan. Every bunch should be markedSetiap tandan harus ditandai, and also the fertiliser bags with loose fruitjuga pada karung pupuk yang berisi brondolan.
|}
===Pencatatan Data Recording===Proper yield recording is discussed and demonstrated in the next sectionPencatatan hasil panen yang memadai akan dibicarakan dan dicontohkan pada bagian selanjutnya. In additionSebagai tambahan, to keep track of the labour costsuntuk memantau biaya karyawan perkebunan, every harvesting activity should be recorded in a logbook as shown in the example belowsetiap aktivitas panen harus dicatat dalam buku catatan harian seperti yang ditunjukkan dalam contoh berikut.
{|border="1" cellpadding="5" cellspacing="0"
|rowspan="2" |'''DateTanggal'''|rowspan="2" |'''TimeJam'''|rowspan="2" |'''LocationLokasi'''|rowspan="2" |'''ActivityAktivitas'''|rowspan="2" |'''Input typeTipe input'''|rowspan="2" |'''Input amountJumlah input'''|rowspan="2" |'''Input costsBiaya input'''|colspan="2" |'''Labour inputInput tenaga kerja'''|rowspan="2" |'''Labour costsOngkos tenaga kerja'''
|-
|'''PeopleKaryawan'''|'''HoursJam kerja'''
|-
|16/01/13
|07.00<br>
16.00
|Field Ancak 3|HarvestingPanen
|<!--empty-->
|<!--empty-->
|}
===ReferencesReferensi===
<references/>
===AcknowledgementsSumber===The material from Penjelasan tentang ''HarvestingCara panen'' is sourced from  diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook and put together by dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez ([http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm Wageningen Universit]) and dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, and dan Hans Smit ([http://www.snv.org/ SNV]) in August pada bulan Agustus 2016. See Lihat [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-2-3rd-edition-2016-08.pdf Module Modul 2: HarvestingCara Panen, Grading, TransportTransportasi] for more informationuntuk informasi lebih lanjut.
[[Image:SNV logo.png|left|80px|link=http://www.snv.org/]]
[[Image:wageningen university logo.png|left|350px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
Emailconfirmed
128
edits

Navigation menu