Changes

Jump to: navigation, search
Translation to Bahasa Indonesia completed
{| style="border: 1px solid #72CDFF" cellpadding="5" cellspacing="0"
|width="15%" valign="top"|'''Langkah 1.'''
|Select the appropriate legume cover crop Pilih jenis tanaman penutup tanah yang tepat (see Table lihat Tabel 3). They can also be mixed to increase the chances of successful establishmentBisa diselang-seling untuk meningkatkan peluang pengadaan penutup tanah seperti yang diharapkan.
|-
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Langkah 2.'''
|style="background:#f0f8ff;" |Scarify the seeds, if necessaryLakukan proses skarifikasi benih jika diperlukan. Scarification is required to remove the hard outside of the seedsProses skarifikasi diperlukan untuk menyisihkan cangkang benih, so that the seeds can germinate faster and simultaneouslysehingga benih bisa berkecambah lebih cepat dan bersama-sama. Scarification can be done mechanically Proses skarifikasi bisa dilakukan secara mekanis (with sandpaperdengan menggunakan kertas gosok), by using dengan menggunakan asam belerang 70% sulphuric acid or by using hot water , atau dengan menggunakan air panas <ref>P.J. Argel, C.J. Paton, Overcoming legume hardseededness, in: Forage Seed Production, Volume 2, CABI Publishing, Wallingford, 1999, pp. 247—265.</ref>. The sulphuric acid method is the most common and the most effective onePenggunaan asam belerang merupakan metode yang paling umum dan paling efektif digunakan, but the acid may not be widely available and is a dangerous chemicalnamun zat asam ini tidak selalu tersedia secara luas dan termasuk dalam zat kimia berbahaya, which is also difficult to dispose of after useyang juga akan menyulitkan proses pembuangannya setelah digunakan. Therefore the mechanical scarification or the hot water treatment are recommendedDengan begitu, metode skarifikasi mekanis atau penanganan dengan air panas lebih direkomendasikan.For mechanical scarificationUntuk metode skarifikasi mekanis, use the following approachgunakan cara-cara berikut ini:* Place the seeds on a table between two pieces of sandpaperTempatkan benih di meja diantara 2 lembar kertas gosok* Make small rounds with the sandpaperLakukan gerakan memutar kecil dengan menggunakan kertas gosok, first one way and then the otherpertama 1 arah dan kemudian sebaliknya* There is no need to rub off the complete outside of the seeds; there just need to be some deep scratches for the water to enterTidak perlu mengupas cangkang benih sepenuhnya, yang diperlukan hanya celah dalam agar air bisa masukFor scarification with hot waterUntuk proses skarifikasi menggunakan air panas, try the following with a small batch of seeds cobalah cara berikut untuk sekumpulan kecil benih saja <ref> I.F. Hanum, L.J.G. Van der Maesen, PROSEA: Plant Resources of South-East Asia 11, Auxiliary Plants, Prosea Foundation, Bogor, Indonesia, 1997.</ref>:* Heat water to boiling in a panPanaskan air hingga mendidih dalam wadah* Take the pan from the fire and let the water cool down to Angkat wadah dari tungku dan biarkan dingin hingga 75°C (check the temperature using a cooking thermometerperiksa suhu air dengan menggunakan termometer dapur)* Add the seeds to the water and stir for Masukkan benih ke dalam air dan aduk selama 3 minutesmenit* Remove the seeds and rinse them with cold waterSisihkan benih dan bilas dengan air dingin, or leave the in the hot water to cool overnightatau biarkan tetap di air panas hingga dingin keesokan harinya* Sow the seeds on the next dayTebarkan benih di hari berikutnya, or sun-dry them immediately to prevent rotting or germination atau jemur segera di untuk mencegah pembusukan atau menjadi berkecambah The optimum temperature and soaking time vary from species to speciesSuhu optimal dan waktu merendam benih bervariasi antar spesies tanaman satu dengan lainnya; if the germination is not goodjika proses pencambahan tidak bagus, then it is recommended to try different temperatures and find out what works bestmaka direkomendasikan untuk mencoba suhu berbeda dan ketahui proses mana yang paling baik dilakukan.
|-
|width="15%" valign="top"|'''Langkah 3.'''
|Broadcast the seeds in the plantationSebar benih di areal perkebunan, on bare soil or in an pada tanah terbuka atau di area that was recently weededyang baru saja disiangi. Start with a small Mulai dengan area to see if the legumes are able to establish effectivelykecil terlebih dahulu untuk mengetahui apakah benih tersebut bisa tumbuh dengan efektif.
|}
Apart from sowing legume cover cropsTerlepas dari penanaman tanaman penutup tanah, the population of populasi tumbuhan pakis ''Nephrolepis'' ferns can also be increased juga bisa semakin meningkat ([http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-3.5-figure15.png Figure Gambar 15]). To achieve thisUntuk mencapai hal ini, pull the ferns from the trunks of the palms tarik tumbuhan pakis dari batang pohon sawit (roots and allhingga akar dan bagian lainnya) and throw them in the inter-rowdan buang di area gawangan. Some of them may establish and start growingBeberapa dari tumbuhan ini akan tetap hidup dan mulai tumbuh. The application of empty fruit bunches promotes the growth of Kondisi dari adanya tandan buah segar yang kosong justru akan meningkatkan pertumbuhan pakis ''Nephrolepis'' ferns.
====Slashing inter-row vegetation at knee heightMemangkas vegetasi gawangan pada ketinggian lutut====* Every six months slash all inter-row vegetation at knee height using a bush knifeSetiap 6 bulan sekali, pangkas semua vegetasi gawangan pada ketinggian lutut menggunakan parang. * '''NoteCatatan''': in some plantations it is considered a good practice to let the ferns in the frond stack di beberapa areal perkebunan, pembiaran tumbuhan pakis hingga tumbuh menjalar di area grow over gawangan mati hingga tinggi 1 meter tallm dianggap sebagai kondisi yang bagus.
{|border="1" cellpadding="5" cellspacing="0"
|rowspan="2" |'''DateTanggal'''|rowspan="2" |'''TimeJam'''|rowspan="2" |'''LocationLokasi'''|rowspan="2" |'''ActivityAktivitas'''|rowspan="2" |'''Input typeTipe input'''|rowspan="2" |'''Input amountJumlah input'''|rowspan="2" |'''Input costsBiaya input'''|colspan="2" |'''Labour inputInput tenaga kerja'''|rowspan="2" |'''Labour costsOngkos tenaga kerja'''
|-
|'''PeopleKaryawan'''|'''HoursJam kerja'''
|-
|16/01/13
|<!--empty-->
|Field Ancak 3|Aplikasi pupuk P fertiliser application
|Rock phosphate
|1000 kg
|20/01/13
|<!--empty-->
|Field Ancak 3|Sowing legumesPenebaran benih tanaman polongan|Legume seedBenih polongan
|2 kg
|400000
|}
===ReferencesReferensi===
<references/>
===AcknowledgementsSumber===The material from Penjelasan tentang ''Establishing a ground coverPenanaman tumbuhan penutup tanah'' is sourced from diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook and put together by dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez ([http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm Wageningen Universit]) and dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, and dan Hans Smit ([http://www.snv.org/ SNV]) in August pada bulan Agustus 2016. See Lihat [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-3-3rd-edition-2016-08.pdf Module Modul 3: Plantation MaintenancePemeliharaan Perkebunan] for more informationuntuk informasi lebih lanjut.
[[Image:SNV logo.png|left|80px|link=http://www.snv.org/]]
[[Image:wageningen university logo.png|left|350px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
Emailconfirmed
128
edits

Navigation menu