Difference between revisions of "Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Penanganan sawit dura"

From Akvopedia
Jump to: navigation, search
 
 
(3 intermediate revisions by one other user not shown)
Line 1: Line 1:
 +
{{English-Bahasa-box|english_link= Sustainable Oil Palm Farming / Dealing with dura palms | indonesian_link= Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Penanganan sawit dura}}
 
[[Image:SNV logo.png|right|100px|link=http://www.snv.org/]]
 
[[Image:SNV logo.png|right|100px|link=http://www.snv.org/]]
 
[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
 
[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
Download: [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-1-3rd-edition-2016-08.pdf Module 1: Planting Material]
+
Unduh: [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-1-3rd-edition-2016-08.pdf Modul 1: Material Tanam]
  
Every farmer needs to know what kind of palms he has in his plantation, so that he can make the right decisions about how to manage his plantations. Farmers that have ''dura'' and/or ''pisifera'' palms need to be aware of the problems that they could have in the future and think about possible solutions.  
+
Setiap petani perlu mengetahui jenis-jenis sawit yang terdapat dalam perkebunannya, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat bagaimana cara mengatur laju perkebunannya. Petani yang memiliki sawit ''dura'' dan/atau ''pisifera'' dalam perkebunannya perlu waspada atas masalah yang mungkin bisa terjadi di masa mendatang dan perlu berpikir tentang kemungkinan penyelesaiannya.  
  
 
{| style="background-color: #efefef;" cellpadding="10"  
 
{| style="background-color: #efefef;" cellpadding="10"  
|'''Having ''dura'' palms in a plantation is not good for the following reasons:'''
+
|'''Memiliki sawit ''dura'' dalam perkebunan tidak baik karena alasan-alasan berikut ini:'''
  
* The price that the mill pays for fresh fruit bunches is determined by the government and is based on the '''oil produced from the fruits'''.  
+
* Harga yang akan diterima dari pabrik untuk pembelian tandan buah segar ditentukan oleh pemerintah berdasarkan kandungan '''minyak yang dihasilkan dalam buah tersebut'''.  
* ''Dura'' bunches don’t produce enough oil, so the price is actually '''too high''' and the '''mill will make a loss on these bunches'''.  
+
* Tandan ''dura'' tidak menghasilkan cukup minyak, sehingga harganya '''terlalu tinggi''', dan '''pabrik akan merugi atas pembeliannya ini'''.  
* The thick shell of the ''dura'' is difficult to crack and can damage the machines in the mill.
+
* Cangkang tebal ''dura'' sulit untuk dibelah dan bisa menyebabkan kerusakan mesin pabrik.
* If the mill discovers that some bunches are ''dura'', they can:  
+
* Jika pihak pabrik menemukan adanya tandan sawit ''dura'', mereka berhak untuk:  
:: - '''refuse to buy the bunches''', or
+
:: - '''Menolak membeli tandan tersebut''', atau
:: - '''give a very large price deduction to compensate for the low oil concentration'''.  
+
:: - '''Meminta pengurangan harga dalam nominal besar sebagai kompensasi atas kandungan minyaknya yang sedikit'''.  
* '''In the future, mills might decide not to accept any bunches from the farmer, or they may ask for proof that there are only ''tenera'' bunches''''.  
+
* '''Di masa depan, pihak pabrik bisa memutuskan untuk tidak menerima hasil apapun dari para petani, atau mereka berhak meminta bukti bahwa keseluruhan hasil tersebut hanya tandan ''tenera'''''.  
* All farmers should know what kind of palms they have, and must be '''prepared to take action''', to ensure they do not get in trouble with the mill.
+
* Setiap petani harus mengetahui jenis-jenis sawit yang mereka miliki, dan '''harus siap untuk mengambil tindakan''', supaya mereka menghadapi kendala dengan pihak pabrik.
 
|}
 
|}
  
Currently many mills in Indonesia do not check if the bunches are ''dura'' or ''tenera'', or they give a small deduction only.
+
Saat ini banyak pabrik di Indonesia tidak melakukan pengecekan apakah tandan yang mereka beli termasuk jenis ''dura'' atau ''tenera'', atau mereka hanya meminta potongan harga saja.
  
If a mill discovers the ''dura'' bunches and problems arise, there are several things the farmer can decide to do.  
+
Jika satu pabrik menemukan tandan ''dura'' dan muncul kendala dari situ, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para petani.  
  
===Option 1: Cut down all palms and replant===
+
===Opsi 1: Tebang semua kelapa sawit dan lakukan penanaman kembali===
If farmers have more than 1 percent ''dura'' palms in their plantation, it means that their planting material did not come from an official company and is not of excellent quality. The yields will probably not be as good as with excellent planting materials.
+
Jika petani memiliki lebih dari 1 persen sawit ''dura'' dalam perkebunannya, hal ini berarti bahwa mereka tidak mendapatkan material tanamnya dari perusahaan resmi dan kualitasnya kurang baik. Hasil panen yang diperoleh mungkin tidak akan sebaik jika diawali dari material tanam yang baik pula.
  
If farmers want to be sure that they can get maximum yields, they can decide completely to replant the fields that have ''dura'' palms.
+
Jika para petani ingin memastikan agar mereka mendapatkan hasil panen yang maksimal, mereka dapat memastikan sepenuhnya untuk melakukan penanaman kembali di lahan yang terdapat sawit ''dura''.
  
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" align="center"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" align="center"
 
|-
 
|-
! width="50%" style="background:#efefef;" | Advantages
+
! width="50%" style="background:#efefef;" | Keuntungan
! style="background:#f0f8ff;" | Disadvantages
+
! style="background:#f0f8ff;" | Kerugian
 
|-
 
|-
 
| valign="top" |  
 
| valign="top" |  
- If farmers buy good certified seeds or seedlings, they can be certain that they will have good palms and very likely also good yields in the coming 25 years.<br>
+
- Jika para petani membeli benih atau benih unggul bersertifikat, mereka akan bisa memastikan akan memiliki kelapa sawit kualitas unggul dan mendapatkan hasil panen yang baik pula selama 25 tahun mendatang.<br>
- All the new palms will grow optimally because they are all planted at the same time. <br>
+
- Semua sawit baru akan tumbuh secara optimal karena ditanam secara bersamaan. <br>
- It is easier to cut down and replant everything in one go than to do it palm by palm. <br>
+
- Lebih mudah untuk menebang dan menanam kembali semua sawit daripada harus melakukannya satu persatu. <br>
 
| valign="top" |  
 
| valign="top" |  
- It is expensive to replant everything. <br>
+
- Melakukan penanaman kembali secara keseluruhan akan menghabiskan biaya yang besar. <br>
- Productivity is lost for 3 years. <br>
+
- Produktivitas akan hilang selama 3 tahun. <br>
- The good ''tenera'' palms in the old plantation are also cut down.
+
- Sawit ''tenera'' yang baik yang telah ada di perkebunan juga akan ikut ditebang.
 
|}
 
|}
  
====Conclusion====
+
====Kesimpulan====
In Indonesia, it is illegal to plant unofficial planting material. Therefore, it is recommended to replant all plantations that contain ''dura'' palms. But considering the costs, it is not always a good option for farmers to cut down all their palms, unless a problem with the mill is expected to occur soon. If there are many ''dura'' palms and the farmer can afford it and is willing to invest in best management in the new plantation, then cutting down all palms in the entire field (or in part of the field) and re-planting it with excellent material can be a good investment for the future. However, if there are only a few ''dura'' palms, then cutting down everything is probably too expensive for most farmers.  
+
Di Indonesia, menanam material tanam yang tidak resmi merupakan pelanggaran hukum. Oleh sebab itu, sangat direkomendasikan untuk melakukan penanaman ulang di seluruh perkebunan yang berisi sawit ''dura''. Namun dengan pertimbangan biayanya, melakukan penebangan secara keseluruhan tidak selalu menjadi pilihan terbaik bagi para petani, kecuali jika mereka dihadapkan kepada kendala dengan pihak pabrik yang sesegera mungkin akan muncul. Jika sawit ''dura'' yang dimiliki sangat banyak dan petani pemiliknya mampu dan mau untuk berinvestasi dalam sistem pengaturan terbaik di perkebunan barunya, maka penebangan seluruh sawit di seluruh perkebunannya (atau sebagian) dan melakukan penanaman kembali dengan material tanam yang unggul, akan menjadikannya sebagai sebuah investasi yang baik di masa depan. Meskipun begitu, jika hanya terdapat beberapa sawit ''dura'' saja, maka pilihan melakukan penebangan keseluruhan sawit mungkin dirasa terlalu mahal bagi para petani.  
  
Cutting down all the palms is called ‘early replanting’ when the plantation is already old (more than 15—20 years after planting). This may be especially beneficial if the yield is already poor, or if many palms are affected by ''Ganoderma''.
+
Penebangan seluruh sawit disebut sebagai ‘penanaman kembali dini’ jika dilakukan di perkebunan yang berumur lama (lebih dari 15-20 tahun sejak penanaman pertama). Hal ini justru akan menguntungkan jika hasil panen yang didapatkan sudah diketahui buruk, atau jika banyak sawit terjangkit ''Ganoderma''.
  
===Option 2: Only cut down the ''dura'' and sterile palms and replace them with certified good-quality ''tenera'' palms===
+
===Opsi 2: Hanya tebang sawit ''dura'' dan steril dan ganti mereka dengan sawit ''tenera'' unggul bersertifikat===
[[Image:oil-palm-1.4-figure11.png|thumb|right|200px|Figure 11: The palm on the right was planted later, to fill an empty spot.]]
+
[[Image:oil-palm-1.4-figure11.png|thumb|200px|Gambar 11: Sawit di sebelah kanan lebih akhir ditanam, untuk mengisi lahan kosong.]]
Once all the palms in the plantation have been checked, the farmer knows which are good and which are bad. The bad palms can be cut down and/or poisoned, all together or in groups over a longer period of time. The trunks of the dead palms must be cut into small pieces to decompose, otherwise they become a breeding ground for the rhinoceros beetle (Oryctes rhinoceros), which will attack the newly planted palms. A legume cover crop, such as mucuna, should be sown immediately after cutting, to improve soil fertility and cover the rotting wood. As soon as the legume cover crop has a good canopy (usually after 3 months), a new seedling can be planted in the hole where the previous palm was.
+
Setelah semua pohon sawit di perkebunan diperiksa, kini para petani tahu mana sawit yang baik dan yang tidak. Sawit-sawit yang tidak baik bisa langsung ditebang dan/atau diracun, yang dilakukan secara bersamaan atau dalam kelompok kecil dalam kurun waktu yang lebih lama. Batang dari kelapa sawit yang telah mati harus dipotong-potong menjadi ukuran kecil agar mudah terurai, jika tidak maka batang-batang tersebut akan menjadi sarang bagi kumbang badak (Oryctes rhinoceros), yang nantinya bisa menyerang sawit yang baru ditanam. Tumbuhan polongan penutup seperti mucuna, harus segera ditaburkan segera setelah disiangi, untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menutupi batang kayu yang membusuk. Segera setelah tumbuhan polongan penutup membentuk kanopi (biasanya setelah 3 bulan), benih baru bisa ditanamkan kembali di lubang tempat sawit sebelumnya ditebang.
  
'''Note:''' If it is suspected that the palm was suffering from Ganoderma (stem rot), then:
+
'''Catatan:''' Jika sawit yang ditebang kemungkinan terjangkit Ganoderma (busuk batang), maka:
  
* It is best to wait one year between cutting down the palm and replanting.
+
* Penanaman kembali sebaiknya menunggu selama 1 tahun terhitung dari waktu penebangan.
* '''The new seedling should be planted at least 2 m from the old palm planting point.'''
+
* '''Benih baru seharusnya ditanam paling dekat 2 meter dari titik tanam sawit yang sebelumnya.'''
* The bole (i.e. the densest part of the roots; directly under and around the trunk) of the old palm should be dug up from the ground and spread in the inter-row.
+
* Pangkal batang utama (yaitu bagian yang paling rapat dari akar; berada tepat dibawah dan melingkari batang sawit) dari sawit sebelumnya harus digali dan dikeluarkan dari tanah dan direntangkan di gawangan.
* See [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-5.pdf Module 5: Pests and Diseases] for more information on [[Sustainable Oil Palm Farming / Ganoderma | Ganoderma]].
+
* Lihat [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-5.pdf Modul 5: Hama dan Penyakit] untuk informasi lebih lanjut tentang[[Sustainable Oil Palm Farming / Ganoderma | Ganoderma]].
  
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" align="center"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" align="center"
 
|-
 
|-
! width="50%" style="background:#efefef;" | Advantages
+
! width="50%" style="background:#efefef;" | Keuntungan
! style="background:#f0f8ff;" | Disadvantages
+
! style="background:#f0f8ff;" | Kerugian
 
|-
 
|-
 
| valign="top" |  
 
| valign="top" |  
- After 3–4 years, all palms in the plantation will be ''tenera''. <br>
+
- Setelah 3-4 tahun, semua sawit di perkebunan berjenis ''tenera''. <br>
- It is not necessary to cut down all the palms. <br>
+
- Penebangan seluruh sawit tidak diperlukan kembali. <br>
- Cutting down and replanting can be done in steps, as fast or slow as suits the farmer. <br>
+
- Menebang dan menanam kembali sawit bisa dilakukan dalam tahap-tahap waktu yang bisa disesuaikan dengan keinginan petani. <br>
- The farmer can continue to harvest the standing palms normally.
+
- Petani bisa secara normal memanen hasilnya dari sawit yang sedang tumbuh.
 
| valign="top" |  
 
| valign="top" |  
- Part of the yield is lost for 3—4 years. <br>
+
- Sebagian hasil panen akan hilang selama 3-4 tahun. <br>
- The newly planted seedlings will get less sunlight and will grow slower, so their yield will not be optimum in the first 10 years (see [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-1.4-figure11.png Figure 11]). <br>
+
- Benih baru yang ditanam akan memperoleh lebih sedikit sinar matahari dan tumbuh lebih lambat, sehingga panennya tidak akan bisa optimal di 10 tahun pertama (lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-1.4-figure11.png Gambar 11]). <br>
- There is a risk for infection with ''Ganoderma'' when planting in the same spot, and rhinoceros beetle because of the rotting wood of the old palms lying around in the plantation. <br>
+
- Sawit baru akan beresiko terjangkit ''Ganoderma'' dan kumbang badak jika ditanam di titik yang sama, karena batang sawit yang membusuk digeletakkan di lokasi perkebunan. <br>
- The ''tenera'' palms that are left in the field are not from the best origin (otherwise there would not have been and ''dura'' or ''pisifera'')<br>
+
- Sawit ''tenera'' yang dibiarkan tumbuh di lahan bukan berasal dari pembiakan yang bagus (jika benar maka tidak akan ada jenis ''dura'' dan ''pisifera'' yang ikut tumbuh)<br>
- It is labour-intensive to replant palm by palm.
+
- Membutuhkan tenaga kerja intensif untuk melakukan penanaman sawit satu per satu.
 
|}
 
|}
  
====Conclusion====
+
====Kesimpulan====
For farmers that cannot cut down all the palms or that have only a few ‘bad’ palms, this approach may be useful. It is especially useful when palms are still young (less than 6 years from planting), because the shading of new seedlings is less.
+
Untuk para petani yang tidak bisa menebang seluruh sawitnya atau bagi yang memiliki sebagian kecil sawit ‘buruk’, maka pendekatan ini bisa berguna. Akan sangat berguna jika sawit-sawit yang ditanam masih berusia muda (kurang dari 6 tahun dari proses penanaman), karena tidak terlalu menghalangi perolehan cahaya matahari bagi benih baru.
  
[[Image:oil-palm-1.4-figure12.png|thumb|right|200px|Figure 12: Banana planted in an empty spot in an oil palm plantation.]]
+
[[Image:oil-palm-1.4-figure12.png|thumb|200px|Gambar 12: Pohon pisang ditanam di lahan kosong di sebuah perkebunan sawit.]]
  
===Option 3: Cut down the dura and sterile palms and replace them with another crop===
+
===Opsi 3: Tebang sawit ''dura'' dan steril dan gantikan mereka dengan tanaman lainnya===
It may be that certified seedlings are not available or the price of the oil is not good. In this case, it is possible to cut down the ''dura'' and the sterile palms and plant another crop instead. It must be kept in mind, however, that the other crop should not grow taller than the oil palm, because then it will reduce the oil palm yield due to shading.
+
Bisa jadi benih bersertifikasi sedang tidak tersedia atau harga minyak sedang tidak menguntungkan. Dalam kasus ini, sangat memungkinkan bagi petani untuk menebang sawit ''dura'' dan steril dan menggantinya dengan tanaman lainnya. Namun perlu diingat, pastikan bahwa tanaman tersebut tidak akan tumbuh lebih tinggi daripada kelapa sawit, karena mereka akan menurunkan hasil panen sawit akibat kurangnya perolehan sinar matahari.
  
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" align="center"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" align="center"
 
|-
 
|-
! width="50%" style="background:#efefef;" | Advantages
+
! width="50%" style="background:#efefef;" | Keuntungan
! style="background:#f0f8ff;" | Disadvantages
+
! style="background:#f0f8ff;" | Kerugian
 
|-
 
|-
| valign="top" | - The remaining oil palms will be ''tenera'', and can be harvested normally. <br>
+
| valign="top" | - Sisa sawit yang dipertahankan hanya dari jenis ''tenera'' yang akan bisa dipanen secara normal. <br>
- The yield of the remaining palms will increase, because they are no longer shaded by their neighbours. <br>
+
- Hasil panen dari sisa sawit yang dipertahankan akan meningkat, karena sinar matahari tidak lagi terhalangi oleh sawit lainnya. <br>
- Farmers ‘spread risks’ by producing several different crops. <br>
+
- Para petani 'mengurangi resiko' dengan mendapat hasil dari jenis tanaman lainnya. <br>
- There is no risk for oil palm diseases, like in option 2.
+
- Tidak ada lagi resiko penyakit tanaman sawit, seperti yang disampaikan di opsi 2.
| valign="top" | - If oil palm is the most profitable crop, then some of the profit will be lost. <br>
+
| valign="top" | - ika kelapa sawit dianggap sebagai tanaman penghasil yang paling menguntungkan, maka sebagian dari keuntungan ini akan hilang. <br>
- The new crop can only be planted in the small patches where the old palms were (see: [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-1.4-figure12.png Figure 12]). <br>
+
- Tanaman jenis lainnya hanya bisa ditanam di lahan sempit yang merupakan bekas titik tanam sawit sebelumnya (lihat: [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-1.4-figure12.png Gambar 12]). <br>
- New crops will compete with the oil palm for water and nutrients. <br>
+
- Tanaman jenis baru akan saling berebut resapan air dan unsur hara tanah dengan kelapa sawit. <br>
- Management becomes more difficult and labour-intensive because there are different crops in the same field.<br>
+
- Akan lebih menyulitkan manajemen perkebunan dan menambah beban tenaga kerja karena ada jenis tanaman berbeda dalam satu lahan.<br>
- Falling oil palm bunches (during harvesting) may cause damage to the new crop.
+
- Tandan kelapa sawit yang berjatuhan (saat proses panen) bisa merusak tanaman yang baru.
 
|}
 
|}
  
====Conclusion====
+
====Kesimpulan====
Whether or not this option is attractive depends on whether there is a shade-tolerant crop available that is (nearly) as profitable as oil palm. Planting another crop can be especially attractive in older plantations (more than 10 years from planting) because the shading will make the planting of young oil palms less profitable. This option can be combined with accelerated replanting five to ten years later.
+
Apakah pilihan-pilihan yang telah disampaikan disini bermanfaat atau tidak tergantung dari apakah ada pilihan tanaman yang bisa menoleransi minimnya cahaya matahari yang dirasa juga bisa memberikan keuntungan yang sebanding dengan kelapa sawit. Menanam jenis tanaman hasil lainnya bisa menjadi sangat bermanfaat jika dilakukan di perkebunan lama (lebih dari 10 tahun dari penanaman awal) karena keberadaannya yang menghalangi sinar matahari dari kelapa sawit muda akan membuatnya kurang menguntungkan. Pilihan ini bisa dikombinasikan dengan penanaman kembali yang dipercepat di kurun waktu 5-10 tahun kemudian.
  
===Option 4: Leave all the palms, but apply fertilisers to the ''tenera'' palms only===
+
===Opsi 4: Biarkan semua sawit seperti apa adanya, namun berikan pupuk hanya pada sawit ''tenera''===
If cutting down palms is not possible or desirable, it can also be decided to leave all the palms, but to apply fertilisers only the good ''tenera'' palms. There are two options: to harvest and sell the ''dura'' bunches separately (for a lower price), or mixed with the ''tenera'' bunches. If the mill discovers the ''dura'' bunches, then the price for all the bunches may drop, or it may become necessary to harvest and sell separately.
+
Jika penebangan sawit-sawit tersebut tidak memungkinkan atau tidak diinginkan, maka bisa juga membiarkan mereka tetap apa adanya, tapi hanya berikan pupuk pada sawit ''tenera'' saja. Ada 2 pilihan: memanen dan menjual tandan dura secara terpisah (dengan harga yang lebih murah), atau mencampurnya dengan tandan ''tenera''. JIka pihak pabrik menemukan adanya tandan ''tenera'', maka harga semua tandan yang dibawa akan jatuh, atau akan lebih bijak jika melakukan proses panen dan menjualnya secara terpisah.
  
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" align="center"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" align="center"
 
|-
 
|-
! width="50%" style="background:#efefef;" | Advantages
+
! width="50%" style="background:#efefef;" | Keuntungan
! style="background:#f0f8ff;" | Disadvantages
+
! style="background:#f0f8ff;" | Kerugian
 
|-
 
|-
| valign="top" | - No palms need to be cut down. <br>
+
| valign="top" | - Tidak ada sawit yang perlu ditebang. <br>
- The ''dura'' palms keep producing, and as long as the mill does not check, the bunches can be sold (though farmers should keep in mind that this is illegal, disadvantageous for the mill, and it may also cause serious problems for the farmer in the future). <br>
+
- Sawit ''dura'' akan terus menghasilkan, dan selama pihak pabrik tidak melakukan pengecekan, hasil tandannya bisa dijual (namun para petani juga harus ingat bahwa hal ini melanggar hukum, merugikan pihak pabrik, dan bisa menyebabkan masalah serius bagi petani di masa depan). <br>
- Less fertilisers are used because they are applied only to the ''tenera'' palms.
+
- Penggunaan pupuk berkurang karena hanya diperuntukkan sawit ''tenera'' saja.
| valign="top" | - It is not legal to keep the ''dura'' palms. <br>
+
| valign="top" | - Membudidayakan sawit ''dura'' melawan hukum. <br>
- The problem of the ''dura'' and sterile palms is not solved. <br>
+
- Masalah keberadaan sawit ''dura'' dan steril tidak terpecahkan. <br>
- The farmer may get problems with the mill in the future, if the ''dura'' bunches are discovered. <br>
+
- Petani akan menghadapi masalah dengan pihak pabrik di masa depan jika mereka menemukan adanya tandan ''dura''. <br>
- The ''dura'' and sterile palms compete with the ''tenera'' palms for sunlight, reducing their productivity. <br>
+
- Sawit ''dura'' dan steril akan berebut perolehan sinar matahari, hal menurunkan produktivitasnya. <br>
- The ''dura'' and sterile palms will take up a share of the fertilisers that were meant for the ''tenera'' palms, because their roots can be up to 6 m long, so there will be fewer nutrients available for the ''tenera'' palms. This might need to be compensated by adding more fertilisers, so then the benefit of a reduction in fertiliser use is limited.
+
- Sawit ''dura'' dan steril mendapatkan bagian penyerapan pupuk yang sebenarnya diperuntukkan hanya untuk sawit ''tenera'', karena akarnya bisa mencapai panjang 6 meter. Jadi asupan nutrisi untuk sawit tenera akan berkurang. Hal ini bisa saja diatasi dengan penambahan jumlah pupuk, sehingga tambahan keuntungan dari pengurangan pupuk jadi terbatas.
 
|}
 
|}
  
====Conclusion====
+
====Kesimpulan====
This option is simple, but it also has several serious disadvantages. It makes most sense in old plantations (more than 15 years after planting) where other options are not attractive. It can be combined with accelerated replanting after saving for a few years. This option may also be useful to prepare for other options, so that fertilisers are not wasted. Note: for long-term management of young plantations, this option is not a good one.
+
Pilihan ini sangat mudah, namun juga memiliki beberapa proyeksi dampak kerugian yang serius. Hal ini lebih masuk akal jika diterapkan di perkebunan lama (lebih dari 15 tahun setelah penanaman awal) dimana pilihan lainnya tidak menarik untuk diterapkan. Pilihan ini bisa diterapkan dengan penanaman kembali yang dipercepat setelah menabung dalam kurun waktu beberapa tahun. Pilihan ini bisa jadi bermanfaat sebagai persiapan untuk pilihan lainnya, sehingga penggunaan pupuk tidak terbuang percuma. Catatan: untuk manajemen jangka panjang bagi perkebunan muda, pilihan ini bukanlah pilihan yang tepat.
  
===Option 5: Leave all the palms and continue to manage them as if they were all good palms===
+
===Opsi 5: Biarkan semua sawit seperti apa adanya dan lanjutkan manajemen perkebunan dengan menganggap semua sawit unggul===
If the management is already not very intensive, and cutting down palms is not possible or desirable, it can be decided to leave all the palms and just manage them as if they were all the same. There are two options: to harvest and sell the ''dura'' bunches separately (for a lower price), or mixed with the ''tenera'' bunches. If the mill discovers the ''dura'' bunches, then the price for all the bunches may drop, or it may become necessary to harvest and sell separately.
+
Jika manajemen sudah menjadi tidak terlalu intensif, dan menebang sawit tidak memungkinkan atau tidak juga diinginkan, maka dapat diputuskan untuk membiarkan sawit-sawit tersebut seperti apa adanya dan terus memperlakukan seolah-olah mereka semua berjenis sama. Ada 2 pilihan: melakukan proses panen dan menjual tandan dura secara terpisah (dengan harga rendah), atau mencampurnya dengan tandan tenera. Jika pihak pabrik menemukan adanya tandan dura, maka semua harga tandan yang dibawa akan jatuh, atau akan lebih bijak untuk melakukan proses panen dan menjualnya secara terpisah.
  
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" align="center"
 
{| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" align="center"
 
|-
 
|-
! width="50%" style="background:#efefef;" | Advantages
+
! width="50%" style="background:#efefef;" | Keuntungan
! style="background:#f0f8ff;" | Disadvantages
+
! style="background:#f0f8ff;" | Kekurangan
 
|-
 
|-
| valign="top" | - It is easy, management can just continue ‘as usual’. <br>
+
| valign="top" | - Mudah saja, manajemen bisa terus bekerja ‘seperti biasanya’. <br>
- On the short term, the ''dura'' palms will keep providing bunches and income, as long as the mill does not check.
+
- Dalam kurun waktu yang pendek, sawit ''dura'' akan tetap menghasilkan tandan dan pendapatan, selama pihak pabrik tidak melakukan pengecekan.
| valign="top" | - It is illegal to keep the ''dura'' palms. <br>
+
| valign="top" | - Membudidayakan sawit ''dura'' melawan hukum. <br>
- The problem with the ''dura'' and sterile palms is not solved. <br>
+
- Masalah keberadaan sawit ''dura'' dan steril tidak terpecahkan. <br>
- The farmer may get problems with the mill in the future, if the ''dura'' bunches are discovered. <br>
+
- Petani akan menghadapi masalah dengan pihak pabrik di masa depan jika mereka menemukan adanya tandan ''dura''. <br>
- Fertilisers may be wasted on sterile palms that do not give any fresh fruit bunches. <br>
+
- Pemberian pupuk akan sia-sia pada sawit steril yang tidak menghasilkan. <br>
- The ''dura'' and sterile palms compete with the ''tenera'' palms for sunlight. <br>
+
- Sawit ''dura'' dan steril akan berebut perolehan sinar matahari dengan sawit ''tenera''. <br>
- If the ''dura'' bunches are sold separately, they will get a lower price, and investments in fertilisers may not be earned back
+
- Jika sawit ''dura'' dijual secara terpisah, mereka akan dijual dengan harga rendah, dan investasi pada pupuk tidak akan membawa hasil apa-apa
 
|}
 
|}
  
====Conclusion====
+
====Kesimpulan====
This option is not really a solution and is only financially attractive if the mill does not separate ''dura'' and ''tenera'' bunches. This option may be useful in old plantations (more than 15 years after planting) that can be replanted soon. In practice, as long as the ''dura'' bunches can be sold to the mill as if they are ''tenera'' or with a small deduction only, most farmers are likely to select this option for their management.
+
Pilihan ini tidak bisa disebut sebagai sebuah solusi dan hanya akan terlihat menguntungkan jika pihak pabrik tidak melakukan pemisahan antara tandan ''dura'' dan ''tenera''. Pilihan bisa bermanfaat jika diterapkan di perkebunan lama (lebih dari 15 tahun setelah penanaman awal) yang akan bisa melakukan penanaman kembali secepatnya. Pada dasarnya, selama tandan ''dura'' bisa dijual ke pihak pabrik seolah-olah dianggap sebagai ''tenera'' atau dengan sedikit penurunan harga, kebanyakan petani akan melakukan hal ini sebagai pilihan umum untuk manajemen mereka.
  
===Acknowledgements===
+
===Sumber===
The material from ''Dealing with dura palms'' is sourced from Smallholder Oil Palm Handbook and put together by Lotte Suzanne Woittiez ([http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm Wageningen Universit]) and Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, and Hans Smit ([http://www.snv.org/ SNV]) in August 2016. See [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-1-3rd-edition-2016-08.pdf Module 1: Planting Material] for more information.
+
Penjelasan tentang ''Penanganan sawit dura'' diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum by Lotte Suzanne Woittiez ([http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm Wageningen Universit]) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, and Hans Smit ([http://www.snv.org/ SNV]) pada bulan Agustus 2016. Lihat [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-1-3rd-edition-2016-08.pdf Modul 1: Material Tanaml] untuk informasi lebih lanjut.
  
 
[[Image:SNV logo.png|left|80px|link=http://www.snv.org/]]
 
[[Image:SNV logo.png|left|80px|link=http://www.snv.org/]]
 
[[Image:wageningen university logo.png|left|350px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
 
[[Image:wageningen university logo.png|left|350px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]

Latest revision as of 05:28, 4 January 2018

English Indonesia
SNV logo.png
Wageningen small.png

Unduh: Modul 1: Material Tanam

Setiap petani perlu mengetahui jenis-jenis sawit yang terdapat dalam perkebunannya, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat bagaimana cara mengatur laju perkebunannya. Petani yang memiliki sawit dura dan/atau pisifera dalam perkebunannya perlu waspada atas masalah yang mungkin bisa terjadi di masa mendatang dan perlu berpikir tentang kemungkinan penyelesaiannya.

Memiliki sawit dura dalam perkebunan tidak baik karena alasan-alasan berikut ini:
  • Harga yang akan diterima dari pabrik untuk pembelian tandan buah segar ditentukan oleh pemerintah berdasarkan kandungan minyak yang dihasilkan dalam buah tersebut.
  • Tandan dura tidak menghasilkan cukup minyak, sehingga harganya terlalu tinggi, dan pabrik akan merugi atas pembeliannya ini.
  • Cangkang tebal dura sulit untuk dibelah dan bisa menyebabkan kerusakan mesin pabrik.
  • Jika pihak pabrik menemukan adanya tandan sawit dura, mereka berhak untuk:
- Menolak membeli tandan tersebut, atau
- Meminta pengurangan harga dalam nominal besar sebagai kompensasi atas kandungan minyaknya yang sedikit.
  • Di masa depan, pihak pabrik bisa memutuskan untuk tidak menerima hasil apapun dari para petani, atau mereka berhak meminta bukti bahwa keseluruhan hasil tersebut hanya tandan tenera.
  • Setiap petani harus mengetahui jenis-jenis sawit yang mereka miliki, dan harus siap untuk mengambil tindakan, supaya mereka menghadapi kendala dengan pihak pabrik.

Saat ini banyak pabrik di Indonesia tidak melakukan pengecekan apakah tandan yang mereka beli termasuk jenis dura atau tenera, atau mereka hanya meminta potongan harga saja.

Jika satu pabrik menemukan tandan dura dan muncul kendala dari situ, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para petani.

Opsi 1: Tebang semua kelapa sawit dan lakukan penanaman kembali

Jika petani memiliki lebih dari 1 persen sawit dura dalam perkebunannya, hal ini berarti bahwa mereka tidak mendapatkan material tanamnya dari perusahaan resmi dan kualitasnya kurang baik. Hasil panen yang diperoleh mungkin tidak akan sebaik jika diawali dari material tanam yang baik pula.

Jika para petani ingin memastikan agar mereka mendapatkan hasil panen yang maksimal, mereka dapat memastikan sepenuhnya untuk melakukan penanaman kembali di lahan yang terdapat sawit dura.

Keuntungan Kerugian

- Jika para petani membeli benih atau benih unggul bersertifikat, mereka akan bisa memastikan akan memiliki kelapa sawit kualitas unggul dan mendapatkan hasil panen yang baik pula selama 25 tahun mendatang.
- Semua sawit baru akan tumbuh secara optimal karena ditanam secara bersamaan.
- Lebih mudah untuk menebang dan menanam kembali semua sawit daripada harus melakukannya satu persatu.

- Melakukan penanaman kembali secara keseluruhan akan menghabiskan biaya yang besar.
- Produktivitas akan hilang selama 3 tahun.
- Sawit tenera yang baik yang telah ada di perkebunan juga akan ikut ditebang.

Kesimpulan

Di Indonesia, menanam material tanam yang tidak resmi merupakan pelanggaran hukum. Oleh sebab itu, sangat direkomendasikan untuk melakukan penanaman ulang di seluruh perkebunan yang berisi sawit dura. Namun dengan pertimbangan biayanya, melakukan penebangan secara keseluruhan tidak selalu menjadi pilihan terbaik bagi para petani, kecuali jika mereka dihadapkan kepada kendala dengan pihak pabrik yang sesegera mungkin akan muncul. Jika sawit dura yang dimiliki sangat banyak dan petani pemiliknya mampu dan mau untuk berinvestasi dalam sistem pengaturan terbaik di perkebunan barunya, maka penebangan seluruh sawit di seluruh perkebunannya (atau sebagian) dan melakukan penanaman kembali dengan material tanam yang unggul, akan menjadikannya sebagai sebuah investasi yang baik di masa depan. Meskipun begitu, jika hanya terdapat beberapa sawit dura saja, maka pilihan melakukan penebangan keseluruhan sawit mungkin dirasa terlalu mahal bagi para petani.

Penebangan seluruh sawit disebut sebagai ‘penanaman kembali dini’ jika dilakukan di perkebunan yang berumur lama (lebih dari 15-20 tahun sejak penanaman pertama). Hal ini justru akan menguntungkan jika hasil panen yang didapatkan sudah diketahui buruk, atau jika banyak sawit terjangkit Ganoderma.

Opsi 2: Hanya tebang sawit dura dan steril dan ganti mereka dengan sawit tenera unggul bersertifikat

Gambar 11: Sawit di sebelah kanan lebih akhir ditanam, untuk mengisi lahan kosong.

Setelah semua pohon sawit di perkebunan diperiksa, kini para petani tahu mana sawit yang baik dan yang tidak. Sawit-sawit yang tidak baik bisa langsung ditebang dan/atau diracun, yang dilakukan secara bersamaan atau dalam kelompok kecil dalam kurun waktu yang lebih lama. Batang dari kelapa sawit yang telah mati harus dipotong-potong menjadi ukuran kecil agar mudah terurai, jika tidak maka batang-batang tersebut akan menjadi sarang bagi kumbang badak (Oryctes rhinoceros), yang nantinya bisa menyerang sawit yang baru ditanam. Tumbuhan polongan penutup seperti mucuna, harus segera ditaburkan segera setelah disiangi, untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menutupi batang kayu yang membusuk. Segera setelah tumbuhan polongan penutup membentuk kanopi (biasanya setelah 3 bulan), benih baru bisa ditanamkan kembali di lubang tempat sawit sebelumnya ditebang.

Catatan: Jika sawit yang ditebang kemungkinan terjangkit Ganoderma (busuk batang), maka:

  • Penanaman kembali sebaiknya menunggu selama 1 tahun terhitung dari waktu penebangan.
  • Benih baru seharusnya ditanam paling dekat 2 meter dari titik tanam sawit yang sebelumnya.
  • Pangkal batang utama (yaitu bagian yang paling rapat dari akar; berada tepat dibawah dan melingkari batang sawit) dari sawit sebelumnya harus digali dan dikeluarkan dari tanah dan direntangkan di gawangan.
  • Lihat Modul 5: Hama dan Penyakit untuk informasi lebih lanjut tentang Ganoderma.
Keuntungan Kerugian

- Setelah 3-4 tahun, semua sawit di perkebunan berjenis tenera.
- Penebangan seluruh sawit tidak diperlukan kembali.
- Menebang dan menanam kembali sawit bisa dilakukan dalam tahap-tahap waktu yang bisa disesuaikan dengan keinginan petani.
- Petani bisa secara normal memanen hasilnya dari sawit yang sedang tumbuh.

- Sebagian hasil panen akan hilang selama 3-4 tahun.
- Benih baru yang ditanam akan memperoleh lebih sedikit sinar matahari dan tumbuh lebih lambat, sehingga panennya tidak akan bisa optimal di 10 tahun pertama (lihat Gambar 11).
- Sawit baru akan beresiko terjangkit Ganoderma dan kumbang badak jika ditanam di titik yang sama, karena batang sawit yang membusuk digeletakkan di lokasi perkebunan.
- Sawit tenera yang dibiarkan tumbuh di lahan bukan berasal dari pembiakan yang bagus (jika benar maka tidak akan ada jenis dura dan pisifera yang ikut tumbuh)
- Membutuhkan tenaga kerja intensif untuk melakukan penanaman sawit satu per satu.

Kesimpulan

Untuk para petani yang tidak bisa menebang seluruh sawitnya atau bagi yang memiliki sebagian kecil sawit ‘buruk’, maka pendekatan ini bisa berguna. Akan sangat berguna jika sawit-sawit yang ditanam masih berusia muda (kurang dari 6 tahun dari proses penanaman), karena tidak terlalu menghalangi perolehan cahaya matahari bagi benih baru.

Gambar 12: Pohon pisang ditanam di lahan kosong di sebuah perkebunan sawit.

Opsi 3: Tebang sawit dura dan steril dan gantikan mereka dengan tanaman lainnya

Bisa jadi benih bersertifikasi sedang tidak tersedia atau harga minyak sedang tidak menguntungkan. Dalam kasus ini, sangat memungkinkan bagi petani untuk menebang sawit dura dan steril dan menggantinya dengan tanaman lainnya. Namun perlu diingat, pastikan bahwa tanaman tersebut tidak akan tumbuh lebih tinggi daripada kelapa sawit, karena mereka akan menurunkan hasil panen sawit akibat kurangnya perolehan sinar matahari.

Keuntungan Kerugian
- Sisa sawit yang dipertahankan hanya dari jenis tenera yang akan bisa dipanen secara normal.

- Hasil panen dari sisa sawit yang dipertahankan akan meningkat, karena sinar matahari tidak lagi terhalangi oleh sawit lainnya.
- Para petani 'mengurangi resiko' dengan mendapat hasil dari jenis tanaman lainnya.
- Tidak ada lagi resiko penyakit tanaman sawit, seperti yang disampaikan di opsi 2.

- ika kelapa sawit dianggap sebagai tanaman penghasil yang paling menguntungkan, maka sebagian dari keuntungan ini akan hilang.

- Tanaman jenis lainnya hanya bisa ditanam di lahan sempit yang merupakan bekas titik tanam sawit sebelumnya (lihat: Gambar 12).
- Tanaman jenis baru akan saling berebut resapan air dan unsur hara tanah dengan kelapa sawit.
- Akan lebih menyulitkan manajemen perkebunan dan menambah beban tenaga kerja karena ada jenis tanaman berbeda dalam satu lahan.
- Tandan kelapa sawit yang berjatuhan (saat proses panen) bisa merusak tanaman yang baru.

Kesimpulan

Apakah pilihan-pilihan yang telah disampaikan disini bermanfaat atau tidak tergantung dari apakah ada pilihan tanaman yang bisa menoleransi minimnya cahaya matahari yang dirasa juga bisa memberikan keuntungan yang sebanding dengan kelapa sawit. Menanam jenis tanaman hasil lainnya bisa menjadi sangat bermanfaat jika dilakukan di perkebunan lama (lebih dari 10 tahun dari penanaman awal) karena keberadaannya yang menghalangi sinar matahari dari kelapa sawit muda akan membuatnya kurang menguntungkan. Pilihan ini bisa dikombinasikan dengan penanaman kembali yang dipercepat di kurun waktu 5-10 tahun kemudian.

Opsi 4: Biarkan semua sawit seperti apa adanya, namun berikan pupuk hanya pada sawit tenera

Jika penebangan sawit-sawit tersebut tidak memungkinkan atau tidak diinginkan, maka bisa juga membiarkan mereka tetap apa adanya, tapi hanya berikan pupuk pada sawit tenera saja. Ada 2 pilihan: memanen dan menjual tandan dura secara terpisah (dengan harga yang lebih murah), atau mencampurnya dengan tandan tenera. JIka pihak pabrik menemukan adanya tandan tenera, maka harga semua tandan yang dibawa akan jatuh, atau akan lebih bijak jika melakukan proses panen dan menjualnya secara terpisah.

Keuntungan Kerugian
- Tidak ada sawit yang perlu ditebang.

- Sawit dura akan terus menghasilkan, dan selama pihak pabrik tidak melakukan pengecekan, hasil tandannya bisa dijual (namun para petani juga harus ingat bahwa hal ini melanggar hukum, merugikan pihak pabrik, dan bisa menyebabkan masalah serius bagi petani di masa depan).
- Penggunaan pupuk berkurang karena hanya diperuntukkan sawit tenera saja.

- Membudidayakan sawit dura melawan hukum.

- Masalah keberadaan sawit dura dan steril tidak terpecahkan.
- Petani akan menghadapi masalah dengan pihak pabrik di masa depan jika mereka menemukan adanya tandan dura.
- Sawit dura dan steril akan berebut perolehan sinar matahari, hal menurunkan produktivitasnya.
- Sawit dura dan steril mendapatkan bagian penyerapan pupuk yang sebenarnya diperuntukkan hanya untuk sawit tenera, karena akarnya bisa mencapai panjang 6 meter. Jadi asupan nutrisi untuk sawit tenera akan berkurang. Hal ini bisa saja diatasi dengan penambahan jumlah pupuk, sehingga tambahan keuntungan dari pengurangan pupuk jadi terbatas.

Kesimpulan

Pilihan ini sangat mudah, namun juga memiliki beberapa proyeksi dampak kerugian yang serius. Hal ini lebih masuk akal jika diterapkan di perkebunan lama (lebih dari 15 tahun setelah penanaman awal) dimana pilihan lainnya tidak menarik untuk diterapkan. Pilihan ini bisa diterapkan dengan penanaman kembali yang dipercepat setelah menabung dalam kurun waktu beberapa tahun. Pilihan ini bisa jadi bermanfaat sebagai persiapan untuk pilihan lainnya, sehingga penggunaan pupuk tidak terbuang percuma. Catatan: untuk manajemen jangka panjang bagi perkebunan muda, pilihan ini bukanlah pilihan yang tepat.

Opsi 5: Biarkan semua sawit seperti apa adanya dan lanjutkan manajemen perkebunan dengan menganggap semua sawit unggul

Jika manajemen sudah menjadi tidak terlalu intensif, dan menebang sawit tidak memungkinkan atau tidak juga diinginkan, maka dapat diputuskan untuk membiarkan sawit-sawit tersebut seperti apa adanya dan terus memperlakukan seolah-olah mereka semua berjenis sama. Ada 2 pilihan: melakukan proses panen dan menjual tandan dura secara terpisah (dengan harga rendah), atau mencampurnya dengan tandan tenera. Jika pihak pabrik menemukan adanya tandan dura, maka semua harga tandan yang dibawa akan jatuh, atau akan lebih bijak untuk melakukan proses panen dan menjualnya secara terpisah.

Keuntungan Kekurangan
- Mudah saja, manajemen bisa terus bekerja ‘seperti biasanya’.

- Dalam kurun waktu yang pendek, sawit dura akan tetap menghasilkan tandan dan pendapatan, selama pihak pabrik tidak melakukan pengecekan.

- Membudidayakan sawit dura melawan hukum.

- Masalah keberadaan sawit dura dan steril tidak terpecahkan.
- Petani akan menghadapi masalah dengan pihak pabrik di masa depan jika mereka menemukan adanya tandan dura.
- Pemberian pupuk akan sia-sia pada sawit steril yang tidak menghasilkan.
- Sawit dura dan steril akan berebut perolehan sinar matahari dengan sawit tenera.
- Jika sawit dura dijual secara terpisah, mereka akan dijual dengan harga rendah, dan investasi pada pupuk tidak akan membawa hasil apa-apa

Kesimpulan

Pilihan ini tidak bisa disebut sebagai sebuah solusi dan hanya akan terlihat menguntungkan jika pihak pabrik tidak melakukan pemisahan antara tandan dura dan tenera. Pilihan bisa bermanfaat jika diterapkan di perkebunan lama (lebih dari 15 tahun setelah penanaman awal) yang akan bisa melakukan penanaman kembali secepatnya. Pada dasarnya, selama tandan dura bisa dijual ke pihak pabrik seolah-olah dianggap sebagai tenera atau dengan sedikit penurunan harga, kebanyakan petani akan melakukan hal ini sebagai pilihan umum untuk manajemen mereka.

Sumber

Penjelasan tentang Penanganan sawit dura diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum by Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, and Hans Smit (SNV) pada bulan Agustus 2016. Lihat Modul 1: Material Tanaml untuk informasi lebih lanjut.

SNV logo.png
Wageningen university logo.png