Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan fosfat (P)

From Akvopedia
< Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan
Revision as of 04:25, 5 January 2018 by Winona (talk | contribs)

(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to: navigation, search
English Indonesia
SNV logo.png
Wageningen small.png
Gambar 20: Aplikasi rock phosphate

Unduh: Modul 4: Aplikasi Pupuk

Tujuan

  • Memberi kelapa sawit asupan fosforus yang cukup untuk menghasilkan hasil panen yang optimal;
  • Membatasi hilangnya unsur fosforus dari lingkungan.

Standarisasi

Pupuk nitrogen diaplikasikan menurut prinsip 4R: right type (jenis yang tepat), right amount (jumlah yang tepat), right place (lokasi yang tepat), right time (waktu yang tepat).

Waktu pelaksanaan

  • Pada saat kondisi tanah lembab;
  • Tidak pada saat terjadi hujan lebat atau pada saat musim penghujan.

Frekuensi

1 atau 2 dosis per tahun (sekali dalam 6-12 bulan).

Kebutuhan waktu tenaga kerja

2-4 jam per hektar.

Peralatan dan perlengkapan

  • Ember, kantong atau angkong
  • Timbangan dapur
  • Spidol hitam
  • Mangkuk (ukuran 1.5 – 2 L)
  • Pupuk

Dosis

Lihat: Tabel 4; Tabel 5; Tabel 6; Tabel 7.

Tenaga kerja

Para petani dan keluarganya atau karyawan harian lepas.

Cara pelaksanaan

Aplikasikan pupuk fosforus menggunakan cara-cara berikut:

Langkah 1. Sebelum aplikasi, pastikan bahwa praktek pencegahan dampak erosi (misalnya terasering, bendungan) telah diterapkan pada lahan miring, karena pupuk P akan tinggal di permukaan tanah untuk waktu yang sangat lama, sehingga keberadaannya mudah terancam oleh terjadinya erosi atau banjir.
Langkah 2. Pastikan perkebunan telah dirawat dengan baik, gulma pengganggu sudah dibersihkan dan tumbuhan penutup tanah telah dipangkas hingga setinggi 50 cm.
Langkah 3. Isi mangkuk dan timbang jumlah pupuk yang akan diaplikasikan menggunakan timbangan dapur.
Langkah 4. Tandai mangkuk/cangkir yang berisi pupuk dengan jumlah yang diinginkan menggunakan spidol hitam.
Langkah 5. Aplikasikan pupuk menggunakan cara berikut:
  • Untuk sawit yang berumur kurang dari 3 tahun terhitung dari penanaman awal, pupuk P harus diaplikasikan secara merata di area piringan sawit;
  • Untuk sawit lebih tua yang berumur antara 4-10 tahun; pupuk P harus diaplikasikan di batas luar mengelilingi piringan sawit;
  • Untuk sawit yang berumur lebih dari 10 tahun; pupuk P harus ditebarkan di area gawangan (tidak termasuk jalur panen), terutama di balik tumpukan pelepah untuk mencegah supaya tidak terbilas air hujan.

Jika pohon terletak di tepi sungai, jalan ataupun selokan, hindari pengaplikasian pupuk pada sisi yang terdekat pada tepian.

Catatan: Untuk tanah dengan tingkat keasaman tinggi (pH < 4.0) dan tanah gambut lebih baik menggunakan rock phosphate dibandingkan dengan TSP (lihat Gambar 20).

Pencatatan data

Setiap aplikasi pupuk harus dicatat dalam buku catatan harian seperti ditunjukkan pada contoh berikut.

Tangga Jam Lokasi Aktivitas Tipe input Jumlah input Biaya input Input tenaga kerja Ongkos tenaga kerja
Karyawan Jam kerja
16/01/13 Ancak 3 Pupuk: P TSP 300kg 300000 1 4 40000

Sumber

Penjelasan tentang Mengaplikasikan fosfat (P) diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit (SNV) pada Agustus 2016. Lihat Modul 4: Aplikasi Pupuk for more information.

SNV logo.png
Wageningen university logo.png