Difference between revisions of "Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Jalur panen dan akses jalan"
Khukuh.ayuda (talk | contribs) (Created page with "link=http://www.snv.org/ link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm Download:...") |
Khukuh.ayuda (talk | contribs) (Translation to Bahasa Indonesia completed) (Tag: Visual edit) |
||
Line 2: | Line 2: | ||
[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]] | [[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]] | ||
− | + | Unduh: [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-3-3rd-edition-2016-08.pdf Modul 3: Pemeliharaan Perkebunan] | |
− | === | + | ===Tujuan=== |
− | * | + | * Menciptakan akses yang lancar menuju areal perkebunan untuk semua aktivitas manajemen |
− | * | + | * Memungkinkan proses panen secara cepat dan mudah |
− | === | + | ===Standarisasi=== |
− | * | + | * Lebar jalur antara 50 – 75 cm |
− | * | + | * Jalur harus bersih dari gulma |
− | * | + | * Selalu ada satu jalur untuk setiap barisan pohon sawit (lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-3.6-figure16.png Gambar 16]) |
− | * | + | * Kemudahan untuk mengakses areal perkebunan (misalnya titian yang ditempatkan melewati selokan dan rawa-rawa, tidak ada jalanan curam, dsb.) |
− | * | + | * Pemanen yang membawa angkong besar bisa berlalu lalang di areal perkebunan dengan mudah |
− | [[Image:oil-palm-3.6-figure16.png|thumb | + | [[Image:oil-palm-3.6-figure16.png|thumb|200px|Gambar 16: Jalur panen yang baik, areal perkebunan yang mudah diakses]] |
− | === | + | ===Waktu pelaksanaan=== |
− | * | + | * Pada permulaan dan akhir musim kering |
− | * | + | * Sesaat sebelum panen raya (sehingga proses panen bisa dilakukan dengan lebih efisien) |
− | * ''' | + | * '''Tidak''' pada saat cuaca cenderung hujan di hari itu (jika tidak, maka herbisida yang digunakan akan terbilas) |
− | * | + | * Biasanya dilakukan bersamaan dengan aktivitas garuk piringan manual |
− | === | + | ===Frekuensi=== |
− | * | + | * Sekali setiap 3-4 bulan, atau; |
− | * | + | * Ketika gulma yang tumbuh di jalur panen sudah lebih tinggi dari mata kaki |
− | === | + | ===Kebutuhan waktu tenaga kerja=== |
− | * | + | * Penyiangan manual: 2 hari per hektar |
− | * | + | * Penyiangan chemis: bersamaan dengan garuk piringan manual, 1 hari per 2 hektar |
− | * | + | * Pembuatan jembatan, tumpuan, dsb.: tergantung pada kondisi perkebunan |
− | === | + | ===Peralatan dan perlengkapan=== |
− | * | + | * Penyiangan manual: |
− | :: - | + | :: - Tojok / sekop |
− | :: - | + | :: - Parang |
− | * | + | * Penyiangan chemis: |
− | :: - | + | :: - Alat penyemprot panggul |
− | :: - | + | :: - Pakaian pelindung |
− | :: - | + | :: - Gelas ukur (50-200 ml) |
− | :: - | + | :: - Air bersih (50 – 100 L/ha) |
− | :: - | + | :: - Herbisida (0.5 – 2 L/ha) |
− | === | + | ===Tenaga kerja=== |
− | + | Petani perkebunan dan keluarganya atau karyawan harian lepas | |
− | === | + | ===Cara pelaksanaan=== |
− | ==== | + | ====Penyiangan manual jalur perkebunan==== |
− | + | Untuk menyiangi gulma di jalur perkebunan: | |
− | * | + | * Tebas semua gulma di jalur perkebunan hingga rata tanah dengan golok atau keruk semua gulma menggunakan sekop |
− | * | + | * Jika memungkinkan, cabut gulma berbatang kayu berakar besar. Jika mereka tidak bisa dicabut, gali tunggulnya dengan menggunakan tojok atau sekop |
− | ==== | + | ====Penyiangan kimia jalur perkebunan==== |
− | + | Untuk gulma berukuran tinggi (lebih dari 50 cm) mulailah dengan melakukan penyiangan manual terlebih dahulu, kemudian semprot gulma muda yang sudah mulai tumbuh kembali sebulan setelahnya atau pada saat gulma telah tumbuh setinggi mata kaki menggunakan prosedur berikut: | |
{| style="border: 1px solid #72CDFF" cellpadding="5" cellspacing="0" | {| style="border: 1px solid #72CDFF" cellpadding="5" cellspacing="0" | ||
− | |width="15%" valign="top"|''' | + | |width="15%" valign="top"|'''Langkah 1.''' |
− | | | + | |Pastikan alat semprot yang akan digunakan telah dikalibrasi dan berfungsi layak. |
|- | |- | ||
− | |width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |''' | + | |width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Langkah 2.''' |
− | |style="background:#f0f8ff;" | | + | |style="background:#f0f8ff;" |Siapkan cairan herbisida menurut petunjuk penggunaan pada kemasan (lihat juga [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Cara penyimpanan dan penyemprotan chemis|Cara penyimpanan dan penyemprotan chemis]]). |
|- | |- | ||
− | |width="15%" valign="top"|''' | + | |width="15%" valign="top"|'''Langkah 3.''' |
− | | | + | |Pilih nosel yang dapat menjangkau lebar kira-kira setengah meter. |
|- | |- | ||
− | |width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |''' | + | |width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Langkah 4.''' |
− | |style="background:#f0f8ff;" | | + | |style="background:#f0f8ff;" |Semprot jalur perkebunan menggunakan teknik berikut: |
− | * | + | * Berjalanlah dengan kecepatan normal di jalur perkebunan dan pertahankan posisi nosel cukup rendah di atas tanah |
− | * | + | * Jangan ayunkan nosel ke kiri atau ke kanan |
− | * | + | * Jangan pernah menyemprotkan ke daun sawit, kalau tidak ingin merusaknya |
− | + | Untuk setiap hektar, usahakan untuk menyemprotkan larutan ini sebanyak 50 hingga 100 L (0.5 hingga 2 L cairan herbisida), tergantung banyaknya gulma dan petunjuk pada kemasan. Lihat [[Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Membasmi gulma merugikan|Membasmi gulma merugikan]] untuk informasi bagaimana membasmi gulma berbatang kayu. | |
|} | |} | ||
− | ==== | + | ====Pemasangan titian dan tumpuan==== |
− | [[Image:oil-palm-3.6-figure17.png|thumb | + | [[Image:oil-palm-3.6-figure17.png|thumb|200px|Gambar 17: Contoh titian yang bagus]] |
− | * | + | * Semua jalur panen harus mengarah pada jalur utama (atau: ‘jalan koleksi’) yang bisa diakses menggunakan mobil, truk atau motor yang biasa dipakai untuk angkutan besar |
− | * | + | * Jika terdapat selokan atau kanal yang harus diseberangi, tempatkan titian yang: |
− | :: - | + | :: - Kuat dan solid (yang tidak akan ambruk ketika pemanen dengan muatan angkong penuh melewatinya) |
− | :: - | + | :: - Lebar minimalnya 20 cm (paling baik menggunakan papan lebar atau gabungan beberapa papan yang dikaitkan bersama) |
− | :: - | + | :: - Ajeg di kedua sisi dan tidak mudah gerak atau goyang (lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-3.6-figure17.png Gambar 17]) |
− | * | + | * Jika terdapat jalanan curam: |
− | :: - | + | :: - Bentuk lerengan agar pemanen dengan angkong berat bisa lewat dengan mudah |
− | :: - | + | :: - Tempatkan papan kayu diatas lerengan ini supaya tidak terlalu licin |
− | === | + | ===Pencatatan data=== |
− | + | Setiap aktivitas penyiangan atau pemeliharaan harus selalu dicatat dalam buku catatan harian seperti ditunjukkan dalam contoh berikut. | |
{|border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" | {|border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" | ||
− | |rowspan="2" |''' | + | |rowspan="2" |'''Tanggal''' |
− | |rowspan="2" |''' | + | |rowspan="2" |'''Jam''' |
− | |rowspan="2" |''' | + | |rowspan="2" |'''Lokasi''' |
− | |rowspan="2" |''' | + | |rowspan="2" |'''Aktivitas''' |
− | |rowspan="2" |''' | + | |rowspan="2" |'''Tipe input''' |
− | |rowspan="2" |''' | + | |rowspan="2" |'''Jumlah input''' |
− | |rowspan="2" |''' | + | |rowspan="2" |'''Biaya input''' |
− | |colspan="2" |''' | + | |colspan="2" |'''Input tenaga kerja''' |
− | |rowspan="2" |''' | + | |rowspan="2" |'''Ongkos tenaga kerja''' |
|- | |- | ||
− | |''' | + | |'''Karyawan''' |
− | |''' | + | |'''Jam kerja''' |
|- | |- | ||
|16/01/13 | |16/01/13 | ||
|<!--empty--> | |<!--empty--> | ||
− | | | + | |Ancak 3 |
− | | | + | |Penyiangan jalur panen dan garuk piringan manual |
|Round-Up | |Round-Up | ||
|1 L | |1 L | ||
Line 117: | Line 117: | ||
|} | |} | ||
− | === | + | ===Sumber=== |
− | + | Penjelasan tentang ''Jalur panen dan akses jalan'' diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez ([http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm Wageningen Universit]) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit ([http://www.snv.org/ SNV]) pada bulan Agustus 2016. Lihat [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-3-3rd-edition-2016-08.pdf Modul 3: Pemeliharaan Perkebunan] untuk informasi lebih lanjut. | |
[[Image:SNV logo.png|left|80px|link=http://www.snv.org/]] | [[Image:SNV logo.png|left|80px|link=http://www.snv.org/]] |
Revision as of 17:19, 28 December 2017
Unduh: Modul 3: Pemeliharaan Perkebunan
Contents
Tujuan
- Menciptakan akses yang lancar menuju areal perkebunan untuk semua aktivitas manajemen
- Memungkinkan proses panen secara cepat dan mudah
Standarisasi
- Lebar jalur antara 50 – 75 cm
- Jalur harus bersih dari gulma
- Selalu ada satu jalur untuk setiap barisan pohon sawit (lihat Gambar 16)
- Kemudahan untuk mengakses areal perkebunan (misalnya titian yang ditempatkan melewati selokan dan rawa-rawa, tidak ada jalanan curam, dsb.)
- Pemanen yang membawa angkong besar bisa berlalu lalang di areal perkebunan dengan mudah
Waktu pelaksanaan
- Pada permulaan dan akhir musim kering
- Sesaat sebelum panen raya (sehingga proses panen bisa dilakukan dengan lebih efisien)
- Tidak pada saat cuaca cenderung hujan di hari itu (jika tidak, maka herbisida yang digunakan akan terbilas)
- Biasanya dilakukan bersamaan dengan aktivitas garuk piringan manual
Frekuensi
- Sekali setiap 3-4 bulan, atau;
- Ketika gulma yang tumbuh di jalur panen sudah lebih tinggi dari mata kaki
Kebutuhan waktu tenaga kerja
- Penyiangan manual: 2 hari per hektar
- Penyiangan chemis: bersamaan dengan garuk piringan manual, 1 hari per 2 hektar
- Pembuatan jembatan, tumpuan, dsb.: tergantung pada kondisi perkebunan
Peralatan dan perlengkapan
- Penyiangan manual:
- - Tojok / sekop
- - Parang
- Penyiangan chemis:
- - Alat penyemprot panggul
- - Pakaian pelindung
- - Gelas ukur (50-200 ml)
- - Air bersih (50 – 100 L/ha)
- - Herbisida (0.5 – 2 L/ha)
Tenaga kerja
Petani perkebunan dan keluarganya atau karyawan harian lepas
Cara pelaksanaan
Penyiangan manual jalur perkebunan
Untuk menyiangi gulma di jalur perkebunan:
- Tebas semua gulma di jalur perkebunan hingga rata tanah dengan golok atau keruk semua gulma menggunakan sekop
- Jika memungkinkan, cabut gulma berbatang kayu berakar besar. Jika mereka tidak bisa dicabut, gali tunggulnya dengan menggunakan tojok atau sekop
Penyiangan kimia jalur perkebunan
Untuk gulma berukuran tinggi (lebih dari 50 cm) mulailah dengan melakukan penyiangan manual terlebih dahulu, kemudian semprot gulma muda yang sudah mulai tumbuh kembali sebulan setelahnya atau pada saat gulma telah tumbuh setinggi mata kaki menggunakan prosedur berikut:
Langkah 1. | Pastikan alat semprot yang akan digunakan telah dikalibrasi dan berfungsi layak. |
Langkah 2. | Siapkan cairan herbisida menurut petunjuk penggunaan pada kemasan (lihat juga Cara penyimpanan dan penyemprotan chemis). |
Langkah 3. | Pilih nosel yang dapat menjangkau lebar kira-kira setengah meter. |
Langkah 4. | Semprot jalur perkebunan menggunakan teknik berikut:
Untuk setiap hektar, usahakan untuk menyemprotkan larutan ini sebanyak 50 hingga 100 L (0.5 hingga 2 L cairan herbisida), tergantung banyaknya gulma dan petunjuk pada kemasan. Lihat Membasmi gulma merugikan untuk informasi bagaimana membasmi gulma berbatang kayu. |
Pemasangan titian dan tumpuan
- Semua jalur panen harus mengarah pada jalur utama (atau: ‘jalan koleksi’) yang bisa diakses menggunakan mobil, truk atau motor yang biasa dipakai untuk angkutan besar
- Jika terdapat selokan atau kanal yang harus diseberangi, tempatkan titian yang:
- - Kuat dan solid (yang tidak akan ambruk ketika pemanen dengan muatan angkong penuh melewatinya)
- - Lebar minimalnya 20 cm (paling baik menggunakan papan lebar atau gabungan beberapa papan yang dikaitkan bersama)
- - Ajeg di kedua sisi dan tidak mudah gerak atau goyang (lihat Gambar 17)
- Jika terdapat jalanan curam:
- - Bentuk lerengan agar pemanen dengan angkong berat bisa lewat dengan mudah
- - Tempatkan papan kayu diatas lerengan ini supaya tidak terlalu licin
Pencatatan data
Setiap aktivitas penyiangan atau pemeliharaan harus selalu dicatat dalam buku catatan harian seperti ditunjukkan dalam contoh berikut.
Tanggal | Jam | Lokasi | Aktivitas | Tipe input | Jumlah input | Biaya input | Input tenaga kerja | Ongkos tenaga kerja | |
Karyawan | Jam kerja | ||||||||
16/01/13 | Ancak 3 | Penyiangan jalur panen dan garuk piringan manual | Round-Up | 1 L | 75000 | 1 | 8 | 80000 |
Sumber
Penjelasan tentang Jalur panen dan akses jalan diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit (SNV) pada bulan Agustus 2016. Lihat Modul 3: Pemeliharaan Perkebunan untuk informasi lebih lanjut.