Difference between revisions of "Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Istilah-istilah penting"

From Akvopedia
Jump to: navigation, search
(No difference)

Revision as of 10:20, 24 December 2017

SNV logo.png
Wageningen small.png


TUJUAN: Untuk mengatur jalannya perkebunan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan


Unduh: Modul 3: Pemeliharaan Perkebunan

Gambar 1: Kelapa sawit


Gambar 1 menunjukkan bagian-bagian dari kelapa sawit sebagai berikut:

  • Trunk: Batang pohon
  • Crown/mahkota: keseluruhan bagian daun dari sawit
  • Leaves/fronds/pelepah: yang juga disebut sebagai ‘daun palem’ dalam konteks kelapa sawit
  • Young leaves/daun muda: yang muncul dari titik tumbuh dari puncak tengah batang pohon
  • Old leaves/daun tua: yang terlihat di bagian terendah dari mahkota


Gambar 2: Batang kelapa sawit

Gambar 2 menunjukkan bagian-bagian dari kelapa sawit sebagai berikut:

  • Trunk/batang
  • Base/dasar pohon: bagian batang pohon yang terdekat dengan tanah. Akar sawit tumbuh kedalam dari pangkal dasar pohon ini.
  • Frond butts/pangkal pelepah: adalah bagian dari tangkai pelepah yang tertinggal setelah dipotong selama masa pemangkasan atau panen. Ketika pohon sawit semakin dewasa, pelepah ini biasanya akan rontok dengan sendirinya, namun hal ini akan memakan waktu 10 hingga 15 tahun.



Gambar 3: Mahkota sawit dengan tandan buah segar masak

Gambar 3 menunjukkan bagian-bagian dari kelapa sawit sebagai berikut:

  • Perkembangan tandan buah, yang biasa dikenal dengan ‘tandan hitam
  • Pelepah tertua
  • Pelepah termuda
  • Petiole: bagian terbawah pelepah, yang hanya berupa tangkai namun tidak memiliki helai daun


Gambar 4: Pelepah sawit


Gambar 4 menunjukkan pelepah daun sawit secara dekat.

Pelepah sawit tersusun dari tangkai tengah (rachis) dengan helai-helai daun, yang juga dikenal sebagai ‘pinnae’ di sisi lainnya. Saat mengumpulkan sampel daun (Appendix 1), biasanya kedua bagian ini (tangkai dan daun) akan secara keseluruhan dikumpulkan. Catatan: sebagian dari ujung daun terlihat lebih panjang dari ujung daun lainnya. Hal ini yang menyebabkan tampilan daun sawit terlihat ‘berantakan’ jika dibandingkan dengan misalnya daun kelapa yang daunnya terlihat rapi dalam satu baris.




Gambar 5 menunjukkan moda pembiakan sawit jantan (kiri) dan pembiakan sawit betina (kanan).

Gambar 5: Pembiakan sawit jantan



Gambar 5: Pembiakan sawit betina










Gambar 6: Layout perkebunan


Gambar 6 menunjukkan layout perkebunan dengan tatanan yang paling efisien. Perkebunan ini dibagi dalam beberapa area:

  • Weeded circle/piringan sawit, berdiameter 1.5 – 2 meter, melingkari batang sawit
  • Harvesting path/jalan koleksi, ditempatkan pada setiap barisan pohon
  • Frond stack/gawangan mati, dengan bentuk U mengitari pohon, ditempatkan di setiap baris pohon di sisi jalan koleksi
  • The inter-row/gawangan, didalamnya termasuk seluruh area di luar piringan sawit dan jalan koleksi


Sumber

Penjelasan tentang Istilah-istilah penting diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook, dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit (SNV) pada bulan Agustus 2016. Lihat Modul 3: Pemeliharaan Perkebunan untuk informasi lebih lanjut.

SNV logo.png
Wageningen university logo.png