Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Cara penyimpanan dan penyemprotan chemis

From Akvopedia
Jump to: navigation, search
English Indonesia
SNV logo.png
Wageningen small.png

Unduh: Modul 3: Pemeliharaan Perkebunan

Perhatian! Herbisida, pestisida, dan bahan kimia lainnya sebagian besar beracun bagi manusia, hewan, dan kelapa sawit, dan digunakan secukupnya dan dengan hati-hati.
  • Penggunaan chemis harus selalu dilakukan dengan menggunakan pakaian pelindung penuh (lihat Gambar 7) termasuk:
- Sarung tangan karet
- Sepatu boot
- Masker gas atau pelindung pernapasan
- Kacamata pelindung
- Celemek berbahan karet
  • Sangat disarankan bahwa kegiatan penyemprotan hanya dilakukan oleh pekerja yang pernah mengikuti sesi pelatihan
  • Peralatan semprot harus selalu dalam kondisi bersih dan layak pakai
  • Labeli / beri tanda setiap kontainer bahan kimia untuk menginformasikan isinya (contoh: herbisida (sebutkan namanya), pestisida (sebutkan namanya), dan sebagainya)
  • Ketika menyiapkan bahan kimia tertentu, selalu ikuti petunjuk pemakaiannya pada kemasan

Jangan pernah menyimpan makanan dalam kontainer yang pernah digunakan untuk menyimpan bahan kimia atau pupuk.

Menggunakan alat semprot panggul (knapsack) 1, 2

Gambar 7: Penggunaan pakaian pelindung yang layak untuk kegiatan penyemprotan herbisida (namun sarung tangan kiri tidak dipakai).
Gambar 8: Alat semprot panggul yang biasa digunakan (diadaptasi dari 2)

Alat semprot panggul yang umumnya digunakan adalah yang biasa disebut ‘alat semprot panggul dengan sistem tuas’ (lihat Gambar 8). Saat menggunakan alat semprot panggul, pastikan untuk mengikuti langkah-langkah berikut ini:

Langkah 1. Baca aturan penggunaan dengan seksama sebelum menggunakan alat.
Langkah 2. Sebelum mencampur dengan herbisida, periksa kelayakan alat semprot dengan mengisinya terlebih dahulu dengan air untuk memastikan alat tersebut berfungsi layak dan tidak ada kebocoran.
Langkah 3. Pilih mulut pipa (nosel) yang benar. Nosel adalah bagian dari alat dimana cairan herbisida akan disemprotkan keluar. Tipe dari nosel yang digunakan akan menentukan seberapa banyak semprotan cairan yang dikeluarkan dan seberapa luas lingkup semprotannya.
Langkah 4. Kalibrasi alat semprot setiap 3 bulan sekali menggunakan air bersih dan ember.

Menyemprotkan herbisida

Gambar 9: Pratinjau bagaimana cara melakukan penyemprotan herbisida

Herbisida umumnya dijual dalam bentuk cairan atau bubuk. Herbisida cair umumnya dicampur dengan perbandingan 0.5, 1 atau 2 persen, yang artinya 5,10, atau 20 ml per liter air.

Selalu siapkan campuran herbisida menurut instruksi penggunaan yang ada dalam kemasan. Minta bantuan ke pihak yang berpengalaman jika Anda tidak yakin bagaimana cara menyiapkannya. Sebelum mulai, pastikan alat semprot yang digunakan telah dikalibrasi secara layak supaya Anda mengetahui banyaknya air yang keluar dari alat semprot setiap menitnya.

Siapkan alat semprot dan lakukan penyemprotan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini (lihat Gambar 9):

Langkah 1. Isi alat semprot panggul dengan air (misalnya 10 L).
Langkah 2. Tambahkan cairan herbisida (misalnya 100 or 200 ml).

Catatan: Selalu kenakan sarung tangan saat menambahkan cairan herbisida!

Langkah 3. Tutup alat semprot dan kocok hingga cairan tercampur secara merata.
Langkah 4. Tambahkan air ke dalam alat semprot (misalnya tambahkan 5 L lagi) hingga penuh.
Langkah 5. Semprot semak dengan campuran herbisida. Untuk setiap hektar, umumnya dibutuhkan cairan sebanyak 50-200 L (0.5 hingga 2 L herbisida) tergantung dari banyaknya semak yang disemprot. Saat melakukan pembersihan-gulma (bukan hal umum yang biasa dilakukan) maka dibutuhkan lebih banyak lagi cairan herbisida (contoh hingga 300 L/ha).
Langkah 6. Selalu catat jadwal penyemprotan yang telah dilakukan, dan banyaknya cairan yang digunakan.
Langkah 7. Jika kemudian turun hujan kurang dari 4 jam setelah melakukan penyemprotan, ulangi kembali kegiatan ini (tidak perlu diulangi jika penyemprotan menggunakan Gramoxone).

Jenis herbisida yang umumnya digunakan dalam perkebunan kelapa sawit

Gambar 10: Model cara penyemprotan herbisida kontak (kiri) dan herbisida sistemik (kanan). Herbisida kontak mematikan daun yang tersemprot namun tidak dialirkan ke batang ataupun akar. Herbisida sistemik dialirkan ke batang dan akar hingga mematikan keseluruhan tumbuhan.

Model penyemprotan herbisida pada umumnya

Herbisida umumnya dibagi menjadi 2 kelompok: herbisida kontak dan herbisida sistemik. Pembagian kelompok ini dibedakan dari cara penyemprotannya (lihat Gambar 10). Herbisida kontak akan mematikan tumbuhan di area yang terkena semprotan. Herbisida kontak yang paling dikenal saat ini adalah parakuat. Herbisida sistemik bergerak menyemprot tumbuhan dan mengalirkan cairan ke batang, akar, dan daun lainnya. Herbisida sistemik yang paling dikenal saat ini adalah glifosat. Untuk ulasan macam herbisida yang sering digunakan dalam perkebunan kelapa sawit, lihat Tabel 1. Glifosat, parakuat, dan triclopyr akan didiskusikan secara detil di bawah ini.

Tabel 1: Beberapa contoh herbisida kontak dan sistemik dan merk umumnya di pasaran

Herbisida kontak Herbisida sistemik
Herbisida Merk Herbisida Merk
Parakuat

Glufosinat

Gramoxone

Basta

Glifosat

Metsulferon metil
Triclopyr

RoundUp

Ally
Garlon

Glifosat 3

Gambar 11: Herbisida jenis glifosat merk lokal Indonesia

Merk herbisida jenis glifosat yang paling dikenal adalah ‘Roundup’. Glifosat bisa digunakan untuk mematikan berbagai macam jenis gulma. Herbisida ini termasuk dalam jenis ‘sistemik’ sehingga disemprotkan melewati daun gulma dan dialirkan melalui tumbuhan (lihat Gambar 10). Glifosat menjadi non-aktif di dalam tanah, sehingga tidak disemprotkan langsung ke akar. Tingkat rainfast-nya adalah 1-4 jam setelah penyemprotan.

Penggunaan glifosat harus dengan hati-hati karena:

  • Cukup berbahaya bagi manusia dan hewan
  • Berbahaya bagi mata

Selalu gunakan pakaian pelindung yang layak termasuk kacamata pelindung dalam proses pencampuran dan penyemprotan glifosat, dan pastikan semua bagian tubuh selain bagian kepala dalam keadaan tertutup sepenuhnya

Glifosat tidak akan berbahaya bagi kelapa sawit kecuali disemprotkan secara langsung ke bagian daun atau adanya kecerobohan penggunaan dan penggunaan yang berlebihan

Gramoxone 4

Bahan aktif yang terkandung dalam gramoxone adalah parakuat. Parakuat bisa digunakan untuk membasmi banyak jenis gulma, termasuk rerumputan. Termasuk dalam jenis ‘herbisida kontak’, herbisida ini bekerja melalui kontak langsung dengan daun gulma dan tidak akan terserap oleh tumbuhan. Parakuat akan menjadi non-aktif di dalam tanah. Tingkat rainfast-nya sekitar setengah jam setelah penyemprotan.

Penggunaan parakuat harus dengan sangat hati-hati karena:

  • Sangat berbahaya bagi manusia dan hewan
  • Parakuat murni (tidak dicampur dengan air) akan mematikan jika tertelan
  • Beracun jika dihirup
  • Berbahaya bagi mata
  • Dapat menimbulkan iritasi pada kulit

Ketika mencampur dan menyemprotkan parakuat, selalu gunakan pakaian pelindung termasuk masker wajah, kacamata pelindung, dan sarung tangan karet, dan pastikan bahwa semua bagian tubuh selain kepala tertutup sepenuhnya. Penggunaan parakuat murni (tidak tercampur dengan air) harus dengan sangat hati-hati.

Parakuat tidak akan merusak kelapa sawit kecuali jika disemprotkan langsung pada daunnya atau adanya kecerobohan penggunaan atau penggunaan dengan jumlah berlebihan.

Mengontrol gulma yang berbatang kayu: Garlon, Release, atau sejenisnya 5, 6

Gambar 12: Garlon

Bahan aktif herbisida ini adalah triclopyr 6. Merk yang umumnya digunakan dalam perkebunan kelapa sawit adalah ‘Garlon’ (lihat Gambar 12). Herbisida dengan kandungan triclopyr mematikan gulma yang berbatang kayu dan kebanyakan gulma jenis lainnya, namun tidak untuk rumput seperti Imperata cylindrica (alang-alang). Triclopyr merupakan ‘herbisida sistemik’: cairan herbisida dialirkan melalui daun atau goresan yang terdapat di batang. Herbisida ini menjadi non-aktif di dalam tanah dengan tingkat rainfast antara 2-4 jam setelah penyemprotan.

Penggunaan herbisida dengan kandungan triclopyr harus dilakukan dengan hati-hati karena:

  • Cukup berbahaya bagi manusia dan hewan
  • Berbahaya bagi mata
  • Dapat menimbulkan iritasi pada kulit
  • Sangat berbahaya bagi ikan dan tidak boleh disemprotkan ke dalam maupun di dekat saluran air

Ketika mencampur dan menyemprotkan triclopyr, selalu gunakan pakaian pelindung yang layak. Pastikan semua bagian tubuh selain kepala tertutup sepenuhnya.

Triclopyr merupakan jenis herbisida mahal, jadi gunakan seperlunya saja, dan dengan hati-hati. Triclopyr tidak akan merusak kelapa sawit kecuali jika disemprotkan secara langsung ke daunnya atau adanya kecerobohan penggunaan atau dalam jumlah yang berlebihan.

Referensi

  1. P. Griffee, P. Diemer, C. Chinchilla, Smallholder Oil Palm Manual, in, FAO, Rome, Italy, 2004.
  2. 2.0 2.1 Stewardship Community, 2008, Knapsack spraying: best practices, http://www.stewardshipcommunity.com/best-spraying-practices/knapsack-spraying/knapsack-spraying-best-practice.html, Accessed September 2013.
  3. ExToxNet, 1994, Glyphosate, Extension Toxicology Network, http://pmep.cce.cornell.edu/profiles/extoxnet/dienochlor-glyphosate/glyphosate-ext.html, Accessed September 2013.
  4. ExToxNet, 1993, Paraquat, Extension Toxicology Network, http://pmep.cce.cornell.edu/profiles/extoxnet/metiram-propoxur/paraquat-ext.html, Accessed September 2013.
  5. C. Cox, Herbicide factsheet: triclopyr, Journal of Pesticide Reform, 20 (2000) 12—19.
  6. 6.0 6.1 Dow Agro, Tips & Training: Applications, The Dow Chemical Company, http://www.dowagro.com/vm/application/applications.htm, Accessed September 2013.

Sumber

Penjelasan tentang Cara penyimpanan dan penyemprotan chemis diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit (SNV) pada bulan Agustus 2016. Lihat Modul 3: Pemeliharaan Perkebunan untuk informasi lebih lanjut.

SNV logo.png
Wageningen university logo.png