Difference between revisions of "Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Aplikasi pupuk--Latar belakang"

From Akvopedia
Jump to: navigation, search
 
(Translation to Bahasa Indonesia completed)
Line 2: Line 2:
 
[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
 
[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
  
Download: [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-4-3rd-edition-2016-08.pdf Module 4: Fertiliser Application]
+
Unduh: [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-4-3rd-edition-2016-08.pdf Modul 4: Aplikasi Pupuk]
  
Oil palms require sufficient nutrients, in the right balance, to produce good yields and to stay healthy in the long term. While the soil provides some nutrients, it is often not in the right balance and there are generally not enough nutrients to sustain oil palm growth and productivity. Nutrients are also lost when the fruit is harvested and carried away, and immobilised in growing oil palm trunk and roots.
+
Kelapa sawit membutuhkan unsur hara yang cukup, dalam tingkat keseimbangan yang tepat, untuk memproduksi hasil panen yang diinginkan dan tetap sehat dalam jangka panjang. Pada dasarnya tanah sudah mengandung unsur hara, umumnya tidak dalam keseimbangan yang tepat dan umumnya tidak tersedia unsur hara yang cukup untuk kelanjutan pertumbuhan kelapa sawit dan produktivitasnya. Unsur hara juga perlahan hilang pada saat buah sawit dipanen dan diangkut, dan tertahan di batang dan akar kelapa sawit yang sedang tumbuh.
  
<font color="#72CDFF>Table 1: Removal and immobilisation of nutrients on mineral soils</font>
+
<font color="#72CDFF>Tabel 1: Penghilangan dan immobilisasi unsur hara pada tanah mineral</font>
 
{| border="1" cellspacing="0" cellpadding="4"
 
{| border="1" cellspacing="0" cellpadding="4"
! width="25%" style="background:#efefef;" rowspan="2"| Nutrient name
+
! width="25%" style="background:#efefef;" rowspan="2"| Nama unsur hara
! width="25%" style="background:#efefef;" rowspan="2"| Compound
+
! width="25%" style="background:#efefef;" rowspan="2"| Senyawa
! width="25%" style="background:#efefef;" align="left" colspan="2"| Nutrient removal (kg/ha/year) at two yield levels
+
! width="25%" style="background:#efefef;" align="left" colspan="2"| '''Penghilangan unsur hara (kg/ha/tahun)''' dalam kurun 2 kali panen
 
|-
 
|-
! width="25%" style="background:#efefef;" align="left"| 18—24 t/year FFB
+
! width="25%" style="background:#efefef;" align="left"| 18—24 t/tahun TBS
! width="25%" style="background:#efefef;" align="left"| > 24 t/year FFB
+
! width="25%" style="background:#efefef;" align="left"| > 24 t/tahun TBS
 
|-
 
|-
 
|Nitrogen
 
|Nitrogen
Line 20: Line 20:
 
|> 110
 
|> 110
 
|-
 
|-
|Phosphorus
+
|Fosfor
 
|P<sub>2</sub>O<sub>5</sub> (43.7% P)
 
|P<sub>2</sub>O<sub>5</sub> (43.7% P)
 
|30—37 <ref name=hardter/>
 
|30—37 <ref name=hardter/>
 
|> 37
 
|> 37
 
|-
 
|-
|Potassium
+
|Potasium
 
|K<sub>2</sub>O (83% K)
 
|K<sub>2</sub>O (83% K)
 
|150—180 <ref name=hardter/>
 
|150—180 <ref name=hardter/>
Line 41: Line 41:
 
|}
 
|}
  
To provide sufficient nutrients for good oil palm growth and fruit production, it is necessary to apply fertilisers. Some important things to understand in relation to oil palm production and the application of fertilisers are:
+
Untuk menyediakan unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan kelapa sawit dan produksi buahnya, maka pemakaian pupuk menjadi penting. Beberapa hal penting yang perlu dipahami dalam hubungannya dengan produksi kelapa sawit dan aplikasi pupuk antara lain:
* Key nutrients which all oil palms need are nitrogen (N), phosphorus (P), potassium (K) and magnesium (Mg).
+
* Unsur hara pokok yang dibutuhkan oleh semua tanaman kelapa sawit adalah nitrogen (N), fosfor (P), potasium (K), dan magnesium (Mg).
* Oil palms often also need small quantities of boron (B).
+
* Tanaman kelapa sawit umumnya juga memerlukan sejumlah kecil unsur boron (B).
* On peat soils, it is usually necessary to fertilise with copper (Cu) and zinc (Zn).
+
* Pada tanah gambut, biasanya sangat membutuhkan proses pemupukan dengan menggunakan tembaga (Cu) dan seng (Zn).
* Other nutrients, such as calcium (Ca), sulfur (S), manganese (Mn), iron (F) and chlorine (Cl) are important but it is usually not necessary to supply them as fertiliser.
+
* Unsur hara lainnya, seperti kalsium (Ca), belerang (S), mangaan (Mn), besi (F) dan klorin (Cl) sangat penting , namun tidak terlalu dibutuhkan dalam penggunaaannya sebagai pupuk.
* If present in too large quantities, nutrients can poison the oil palm.
+
* Jika kandungan unsur hara di dalam tanah tersedia dalam jumlah yang terlalu besar, unsur ini bisa meracuni kelapa sawit.
* Soil organic matter can be increased through good management, and is very important for soil quality and the efficient use of fertiliser (see Section 2).
+
* Material organik tanah bisa ditingkatkan melalui manajemen yang bagus, dan sangat penting bagi kualitas tanah dan efisiensi penggunaan pupuk (lihat Bagian 2).
* Fertilising oil palms is very expensive; it takes up about 60 percent of overall costs!  
+
* Pemupukan kelapa sawit memakan biaya yang sangat besar; bisa menghabiskan hampir 60% dari total biaya yang dikeluarkan!  
* If fertilising is done in the wrong way, up to 50 percent of the nutrients can be lost, which means a lot of money is spent on fertilisers that don’t reach the palms and don’t increase the yield.
+
* Jika proses pemupukan dilakukan dengan cara yang salah, hingga 50 persen dari unsur hara bisa hilang.Artinya, lebih banyak uang dihabiskan untuk pembelian pupuk yang tidak ada manfaatnya bagi kelapa sawit, dan tidak pula menambah hasil panen.
* Fertilisers should be applied efficiently and effectively, according to the ‘4 R’ principle:  
+
* Pupuk harus diaplikasikan secara efektif dan efisien, mengacu pada prinsip '4 R':  
:: - Right type  
+
:: - Right type (jenis yang benar)
:: - Right amount  
+
:: - Right amount (takaran yang benar)
:: - Right time  
+
:: - Right time (pemilihan waktu yang benar)
:: - Right place  
+
:: - Right place (tempat yang benar)
* Palms of different ages need different amounts of fertiliser. The fertiliser needs of palms not only depend on the palm’s age, but also on:  
+
* Perbedaan usia kelapa sawit akan membutuhkan penggunaan jumlah pupuk yang berbeda pula. Kebutuhan pupuk tidak hanya tergantung pada perbedaan usia kelapa sawit, namun juga pada:  
:: - Soil type (especially mineral or peat soils)
+
:: - Jenis tanah (khususnya tanah mineral atau gambut)
:: - Soil fertility (nutrients and organic material in the soil)  
+
:: - Kesuburan tanah (unsur hara dan material organik yang terkandung dalam tanah)  
:: - Planting material
+
:: - Material tanam
:: - Current yields
+
:: - Hasil panen yang diperoleh
* When deciding on how much fertiliser to apply, it  useful to get advice from one or more of the following:  
+
* Saat memutuskan kebutuhan jumlah pupuk yang akan diaplikasikan, diperlukan juga saran atas hal ini dari beberapa pihak berikut:  
:: - Extension workers;
+
:: - Penyuluh;
:: - Cooperative experts;  
+
:: - Teknisi ahli kemitraan;  
:: - Excellent farmers in the area;  
+
:: - Petani dengan reputasi terbaik di kawasan itu;  
:: - Nearby plantation companies (while estate fertiliser rates may be very high, they can give a good idea of the ‘nutrient balance’ needed under the local conditions, which is the ratio between N, P, K and Mg. Companies may also be able to give information about the best type of fertilisers and the best timing of application);
+
:: - Perusahaan perkebunan sekitar (saat harga pupuk menjulang tinggi, mereka bisa memberikan informasi atas keseimbangan unsur hara yang dibutuhkan atas kondisi yang dihadapi, yang merupakan perbandingan antara N, P, K, dan Mg. Perusahaan perkebunan juga dapat memberikan informasi tentang jenis pupuk terbaik dan pemilihan waktu terbaik dalam proses pengaplikasiannya);
:: - Handbooks and other available materials;
+
:: - Buku panduan dan informasi lainnya yang tersedia;
:: - By conducting your own experiment.
+
:: - Dengan melakukan eksperimen sendiri.
  
 
{| style="background-color: #efefef;" cellpadding="10"  
 
{| style="background-color: #efefef;" cellpadding="10"  
|'''Conducting your own experiment to assess fertiliser needs'''
+
|'''Melakukan eksperimen secara mandiri untuk mengetahui kebutuhan pupuk'''
  
Yield increase after fertiliser application can be tested on small plots with at least 36 palms.
+
Hasil panen yang meningkat setelah aplikasi pupuk dapat diujikan pada kelompok kecil sawit dengan jumlah minimal 36 pohon.
  
Early effects can usually be seen after six months to one year and should include:  
+
Dampak awal bisa terlihat setelah eksperimen setelah 6 bulan hingga 1 tahun dan termasuk didalamnya hasil berikut:  
* Larger bunches
+
* Tandan menjadi lebih besar
* Different colour of ripe bunches
+
* Tandan masak memiliki warna yang berbeda
* Nutrient deficiency symptoms reduced/disappeared
+
* Penurunan/hilangnya gejala merosotnya unsur hara
* Denser canopy (larger leaves)
+
* Kanopi terlihat lebih rapat (pelepah sawit jadi lebih lebar)
If the experiment is continued for 3 years, full effects can be seen which should include:  
+
Jika eksperimen ini dilanjutkan hingga 3 tahun, dampak sepenuhnya akan terlihat, termasuk didalamnya hasil berikut:  
* Better yields
+
* Hasil panen yang lebih baik
* More bunches
+
* Tandan lebih banyak
* Larger bunches
+
* Tandan lebih besar
* Nutrient deficiency symptoms disappeared
+
* Gejala penurunan unsur hara benar-benar hilang
* Denser canopy (larger leaves)
+
* Kanopi terlihat lebih rapat (pelepah sawit jadi lebih besar)
* Taller palms with bigger trunks at the top
+
* Pohon sawit tumbuh lebih tinggi dengan batang yang lebih besar di bagian puncak
  
It is necessary to keep good track of the fertiliser applications and the yield to decide if the experiment is successful! If the fertilisers are effective, they can be used in the entire plantation.
+
Sangat penting untuk mencatat setiap proses aplikasi pupuk dan perolehan hasil panen untuk memutuskan apakah eksperimen yang dilakukan berhasil atau tidak. Jika aplikasi pupuk berhasil, maka hal ini bisa diterapkan untuk seluruh areal perkebunan.
 
|}
 
|}
  
Before applying fertilisers it is necessary to make sure that the following plantation conditions are in order:   
+
Sebelum mengaplikasikan pupuk, perlu memastikan kondisi perkebunan sesuai urutan di bawah ini:   
* Drainage and soil conservation are fully done;
+
* Konservasi saluran air dan tanah telah dikerjakan;
* Maintenance is up to standard;
+
* Cara pemeliharaan perkebunan sudah memenuhi standarisasi;
* Noxious weeds have been removed.
+
* Gulma pengganggu telah disingkirkan.
  
The information in this chapter will help you decide which type and what quantities of fertilisers you need to apply to your plantation and how to do it correctly.
+
Infromasi dalam bab ini akan membantu Anda untuk memutuskan jenis dan jumlah pupuk yang dibutuhkan untuk diaplikasikan ke perkebunan Anda dan bagaimana cara pengaplikasiannya secara tepat.
  
===References===
+
===Referensi===
 
<references/>
 
<references/>
  
===Acknowledgements===
+
===Sumber===
The material from ''Fertiliser application—Background'' is sourced from Smallholder Oil Palm Handbook and put together by Lotte Suzanne Woittiez ([http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm Wageningen Universit]) and Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, and Hans Smit ([http://www.snv.org/ SNV]) in August 2016. See [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-4-3rd-edition-2016-08.pdf Module 4: Fertiliser Application] for more information.
+
Penjelasan tentang ''Aplikasi pupuk–-Latar belakang'' diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez ([http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm Wageningen Universit]) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit ([http://www.snv.org/ SNV]) pada bulan Agustus 2016. Lihat [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-4-3rd-edition-2016-08.pdf Modul 4: Aplikasi Pupuk] untuk informasi lebih lanjut.
 
[[Image:SNV logo.png|left|80px|link=http://www.snv.org/]]
 
[[Image:SNV logo.png|left|80px|link=http://www.snv.org/]]
 
[[Image:wageningen university logo.png|left|350px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
 
[[Image:wageningen university logo.png|left|350px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]

Revision as of 08:30, 1 January 2018

SNV logo.png
Wageningen small.png

Unduh: Modul 4: Aplikasi Pupuk

Kelapa sawit membutuhkan unsur hara yang cukup, dalam tingkat keseimbangan yang tepat, untuk memproduksi hasil panen yang diinginkan dan tetap sehat dalam jangka panjang. Pada dasarnya tanah sudah mengandung unsur hara, umumnya tidak dalam keseimbangan yang tepat dan umumnya tidak tersedia unsur hara yang cukup untuk kelanjutan pertumbuhan kelapa sawit dan produktivitasnya. Unsur hara juga perlahan hilang pada saat buah sawit dipanen dan diangkut, dan tertahan di batang dan akar kelapa sawit yang sedang tumbuh.

Tabel 1: Penghilangan dan immobilisasi unsur hara pada tanah mineral

Nama unsur hara Senyawa Penghilangan unsur hara (kg/ha/tahun) dalam kurun 2 kali panen
18—24 t/tahun TBS > 24 t/tahun TBS
Nitrogen N 80—110 1 > 110
Fosfor P2O5 (43.7% P) 30—37 1 > 37
Potasium K2O (83% K) 150—180 1 > 180
Magnesium MgO (60% Mg) 20—30 2 > 30
Boron B Trace Trace

Untuk menyediakan unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan kelapa sawit dan produksi buahnya, maka pemakaian pupuk menjadi penting. Beberapa hal penting yang perlu dipahami dalam hubungannya dengan produksi kelapa sawit dan aplikasi pupuk antara lain:

  • Unsur hara pokok yang dibutuhkan oleh semua tanaman kelapa sawit adalah nitrogen (N), fosfor (P), potasium (K), dan magnesium (Mg).
  • Tanaman kelapa sawit umumnya juga memerlukan sejumlah kecil unsur boron (B).
  • Pada tanah gambut, biasanya sangat membutuhkan proses pemupukan dengan menggunakan tembaga (Cu) dan seng (Zn).
  • Unsur hara lainnya, seperti kalsium (Ca), belerang (S), mangaan (Mn), besi (F) dan klorin (Cl) sangat penting , namun tidak terlalu dibutuhkan dalam penggunaaannya sebagai pupuk.
  • Jika kandungan unsur hara di dalam tanah tersedia dalam jumlah yang terlalu besar, unsur ini bisa meracuni kelapa sawit.
  • Material organik tanah bisa ditingkatkan melalui manajemen yang bagus, dan sangat penting bagi kualitas tanah dan efisiensi penggunaan pupuk (lihat Bagian 2).
  • Pemupukan kelapa sawit memakan biaya yang sangat besar; bisa menghabiskan hampir 60% dari total biaya yang dikeluarkan!
  • Jika proses pemupukan dilakukan dengan cara yang salah, hingga 50 persen dari unsur hara bisa hilang.Artinya, lebih banyak uang dihabiskan untuk pembelian pupuk yang tidak ada manfaatnya bagi kelapa sawit, dan tidak pula menambah hasil panen.
  • Pupuk harus diaplikasikan secara efektif dan efisien, mengacu pada prinsip '4 R':
- Right type (jenis yang benar)
- Right amount (takaran yang benar)
- Right time (pemilihan waktu yang benar)
- Right place (tempat yang benar)
  • Perbedaan usia kelapa sawit akan membutuhkan penggunaan jumlah pupuk yang berbeda pula. Kebutuhan pupuk tidak hanya tergantung pada perbedaan usia kelapa sawit, namun juga pada:
- Jenis tanah (khususnya tanah mineral atau gambut)
- Kesuburan tanah (unsur hara dan material organik yang terkandung dalam tanah)
- Material tanam
- Hasil panen yang diperoleh
  • Saat memutuskan kebutuhan jumlah pupuk yang akan diaplikasikan, diperlukan juga saran atas hal ini dari beberapa pihak berikut:
- Penyuluh;
- Teknisi ahli kemitraan;
- Petani dengan reputasi terbaik di kawasan itu;
- Perusahaan perkebunan sekitar (saat harga pupuk menjulang tinggi, mereka bisa memberikan informasi atas keseimbangan unsur hara yang dibutuhkan atas kondisi yang dihadapi, yang merupakan perbandingan antara N, P, K, dan Mg. Perusahaan perkebunan juga dapat memberikan informasi tentang jenis pupuk terbaik dan pemilihan waktu terbaik dalam proses pengaplikasiannya);
- Buku panduan dan informasi lainnya yang tersedia;
- Dengan melakukan eksperimen sendiri.
Melakukan eksperimen secara mandiri untuk mengetahui kebutuhan pupuk

Hasil panen yang meningkat setelah aplikasi pupuk dapat diujikan pada kelompok kecil sawit dengan jumlah minimal 36 pohon.

Dampak awal bisa terlihat setelah eksperimen setelah 6 bulan hingga 1 tahun dan termasuk didalamnya hasil berikut:

  • Tandan menjadi lebih besar
  • Tandan masak memiliki warna yang berbeda
  • Penurunan/hilangnya gejala merosotnya unsur hara
  • Kanopi terlihat lebih rapat (pelepah sawit jadi lebih lebar)

Jika eksperimen ini dilanjutkan hingga 3 tahun, dampak sepenuhnya akan terlihat, termasuk didalamnya hasil berikut:

  • Hasil panen yang lebih baik
  • Tandan lebih banyak
  • Tandan lebih besar
  • Gejala penurunan unsur hara benar-benar hilang
  • Kanopi terlihat lebih rapat (pelepah sawit jadi lebih besar)
  • Pohon sawit tumbuh lebih tinggi dengan batang yang lebih besar di bagian puncak

Sangat penting untuk mencatat setiap proses aplikasi pupuk dan perolehan hasil panen untuk memutuskan apakah eksperimen yang dilakukan berhasil atau tidak. Jika aplikasi pupuk berhasil, maka hal ini bisa diterapkan untuk seluruh areal perkebunan.

Sebelum mengaplikasikan pupuk, perlu memastikan kondisi perkebunan sesuai urutan di bawah ini:

  • Konservasi saluran air dan tanah telah dikerjakan;
  • Cara pemeliharaan perkebunan sudah memenuhi standarisasi;
  • Gulma pengganggu telah disingkirkan.

Infromasi dalam bab ini akan membantu Anda untuk memutuskan jenis dan jumlah pupuk yang dibutuhkan untuk diaplikasikan ke perkebunan Anda dan bagaimana cara pengaplikasiannya secara tepat.

Referensi

  1. 1.0 1.1 1.2 K.J. Goh, R. Hardter, General Oil Palm Nutrition, (2003).
  2. I. Rankine, T.H. Fairhurst, Management of phosphorus, potassium and magnesium in mature oil palm, Better Crops International, 13 (1999) 6.

Sumber

Penjelasan tentang Aplikasi pupuk–-Latar belakang diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit (SNV) pada bulan Agustus 2016. Lihat Modul 4: Aplikasi Pupuk untuk informasi lebih lanjut.

SNV logo.png
Wageningen university logo.png