Difference between revisions of "Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Cara panen"

From Akvopedia
Jump to: navigation, search
 
(Translation to Bahasa Indonesia on process)
Line 2: Line 2:
 
[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
 
[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
  
Download: [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-2-3rd-edition-2016-08.pdf Module 2: Harvesting, Grading, Transport]
+
Unduh: [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-2-3rd-edition-2016-08.pdf Modul 2: Cara Panen, Grading, Transportasi]
  
===Goal===
+
===Tujuan===
* Be able to cut and collect all ripe fruit bunches in a plantation;
+
* Agar dapat memotong dan mengumpulkan semua tandan buah masak di sebuah perkebunan;
* Be able to harvest fresh fruit bunches without damaging the fruit and the palm;
+
* Agar dapat untuk melakukan panen tandan buah segar tanpa merusak hasil buah dan pohonnya;
* Be able to get fresh fruit bunches with excellent oil content and quality;
+
* Agar mendapatkan tandan buah segar dengan kandungan dan kualitas minyak yang sangat baik;
* Be able to get maximum profit from harvested fresh fruit bunches.
+
* Agar mendapatkan keuntungan maksimal dari tandan buah segar yang telah dipanen.
  
===Standard===
+
===Standarisasi===
[[Image:oil-palm-2.4-figure4.png|thumb|right|200px|Figure 4: Harvesting a ripe bunch with a sickle.]]
+
[[Image:oil-palm-2.4-figure4.png|thumb|200px|Gambar 4: Memanen buah masak dengan menggunakan egrek.]]
* All ripe fruit bunches are harvested at every harvesting round;
+
* Seluruh tandan buah masak dipanen pada setiap musim panen;
* Harvesting is done at least once every 10 days;
+
* Proses panen dilakukan sedikitnya sekali dalam setiap 10 hari;
* Bunches are harvested at the right time and ripeness and in the right way, without causing damage to the bunch and the palm;
+
* Tandan dipanen pada waktu yang tepat dengan tingkat masak buah yang tepat dan dengan cara yang tepat, tanpa menyebabkan kerusakan pada tandan dan pohonnya;
* The minimum ripeness standard of 1—4 loose fruits per bunch is followed (only if harvesting is done at least every ten days);
+
* Harus mengikuti tingkat minimum kematangan buah dimana terdapat 1-4 buah brondolan dari tandan (hanya jika panen dilakukan sedikitnya sekali dalam 10 hari);
* Stalks are cut to less than 2 cm in length;
+
* Tangkai tandan dipotong dengan panjang kurang dari 2 cm;
* The quantity of harvested fresh fruit bunches is correctly recorded at each harvest.
+
* Banyaknya tandan buah segar yang dipanen dicatat secara tepat di setiap proses panen.
  
===Timing===
+
===Waktu pelaksanaan===
All year round.
+
Sepanjang tahun.
  
===Frequency===
+
===Frekuensi===
* Once every 7—10 days;
+
* Sekali setiap 7-10 hari;
* '''Note:''' Many farmers harvest once every two weeks, but this will not give the maximum bunch yield. Some bunches will get overripe during the waiting period, and loose fruits are more likely to get scattered on the ground, so they take more time to collect and some will be lost amongst the weeds. Harvesting more frequently is the fastest and easiest way to improve the yield <ref>C.R. Donough, J. Cock, T. Oberthür, K. Indrasuara, A.R. Gatot, T. Dolong, Estimating oil content of commercially harvested oil palm fresh fruit bunches - A step towards increasing palm oil yields, Poster presented at the PIPOC 2013 International Palm Oil Congress and Exhibition, 19—21 November 2013, Kuala Lumpur, Malaysian Palm Oil Board (MPOB), 2013, pages.</ref>.
+
* '''Catatan:''' kebanyakan petani melakukan panen sekali setiap 2 minggu sekali, namun hal ini tidak akan memberikan hasil panen yang maksimal. Beberapa tandan akan menjadi terlalu masak dalam kurun waktu ini, dan brondolan akan semakin berserakan di tanah, sehingga akan menambah waktu bagi mereka untuk mengumpulkannya dan beberapa yang berserakan di semak-semak tidak akan terangkut. Proses panen yang lebih sering adalah cara yang paling cepat dan paling mudah untuk meningkatkan hasil panen <ref>C.R. Donough, J. Cock, T. Oberthür, K. Indrasuara, A.R. Gatot, T. Dolong, Estimating oil content of commercially harvested oil palm fresh fruit bunches - A step towards increasing palm oil yields, Poster presented at the PIPOC 2013 International Palm Oil Congress and Exhibition, 19—21 November 2013, Kuala Lumpur, Malaysian Palm Oil Board (MPOB), 2013, pages.</ref>.
  
===Labour time required===
+
===Kebutuhan waktu tenaga kerja===
* Harvesters work most efficiently in teams organised into the following roles:  
+
* Para pemanen akan lebih efisien jika bekerja secara tim yang diatur dalam peran-peran berikut:  
:: - One person for harvesting and frond stacking;
+
:: - Satu orang sebagai pemanen dan penumpuk pelepah sawit;
:: - One person for collecting the fresh fruit bunches, cutting off long stalks, stacking bunches by the roadside and marking them (if necessary);
+
:: - Satu orang sebagai pengumpul tandan buah segar, memotong tangkai tandan yang terlalu panjang, dan menumpuk tandan yang telah dipanen di tepi jalan dan menandainya (jika diperlukan);
:: - One person for collecting loose fruits (can be the same person as the one who collected the fresh fruit bunches).
+
:: - Satu orang sebagai pengumpul brondolan (bisa orang yang sama yang berperan sebagai pengumpul tandan buah segar).
* The speed of harvesting depends on the palm age [2]:  
+
* Kecepatan proses panen tergantung dari umur pohon sawit [2]:  
:: - Palms less than 5 years after planting: around 300 bunches per harvesting team per day;  
+
:: - Sawit yang berumur kurang dari 5 tahun terhitung sejak ditanam: sekitar 300 tandan per tim panen dalam satu hari;  
:: - Palms between 6—12 years after planting: 150 to 200 bunches per harvesting team per day;
+
:: - Sawit yang berumur antara 6-12 tahun terhitung sejak ditanam: 150 hingga 200 tandan per tim panen dalam satu hari;
:: - Palms more than 12 years after planting: 100 to 150 bunches per harvesting team per day.
+
:: - Sawit yang berumur lebih dari 12 tahun terhitung sejak ditanam: 100 hingga 150 tandan per tim panen dalam satu hari.
* In the low season less bunches per day can be harvested because it takes more time to walk and search for bunches.
+
* Di luar musim panen raya, tandan yang diperoleh dalam sehari akan berkurang, karena membutuhkan waktu untuk berjalan dan menemukan tandan yang bisa dipanen.
  
===Materials and equipment===
+
===Peralatan dan perlengkapan===
* Long pole with harvesting sickle, or chisel (for palms up to 2—3 m tall);
+
* Tangkai panjang dengan egrek untuk memanen, atau dodos (untuk sawit yang tingginya antara 2-3 m);
* Axe or bush knife to chop the frond and the stalk;
+
* Kapak atau parang untuk memotong daun dan tangkai sawit;
* Wheelbarrow or bicycle with buckets to transport the fresh fruit bunches;
+
* Angkong atau sepeda yang dilengkapi dengan keranjang untuk mengangkut tandan buah segar;
* Hook or stake to pick up and move the fresh fruit bunches;
+
* Ganco atau tojok untuk memungut dan memindahkan tandan buah segar;
* Crayon (or similar) to mark the fresh fruit bunch stalks;
+
* Krayon (atau sejenisnya) untuk menandai tangkai tandan buah segar;
* Empty fertiliser bags to collect the loose fruit.
+
* Karung pupuk kosong untuk mengumpulkan brondolan.
  
===Who===
+
===Tenaga kerja===
Farmers and their families or specialist hired labourers.
+
Para petani perkebunan dan keluarganya atau pekerja khusus harian lepas.
  
===How===
+
===Cara pelaksanaan===
Harvesting should be done according to the following guidelines using the proper tools:
+
Proses panen harus dilakukan berdasarkan tata cara berikut dengan menggunakan perlengkapan yang memadai:
  
 
[[Image:oil-palm-2.4-figure5.png|thumb|right|200px|Figure 5: Loose fruits that were left behind have grown into weeds.]]
 
[[Image:oil-palm-2.4-figure5.png|thumb|right|200px|Figure 5: Loose fruits that were left behind have grown into weeds.]]
Line 56: Line 56:
  
 
{| style="border: 1px solid #72CDFF" cellpadding="5" cellspacing="0"  
 
{| style="border: 1px solid #72CDFF" cellpadding="5" cellspacing="0"  
|width="15%" valign="top"|'''Step 1.'''
+
|width="15%" valign="top"|'''Langkah 1.'''
|Identify ripe bunches ready for harvesting based on the loose fruits that are lying in the weeded circle around the palm trunk or are stuck behind frond butts on the trunk. '''Just looking at the colour of the bunches is not a good way to harvest tall palms because the bunch may look red but they could still be unripe.'''
+
|Kenali tandan yang telah masak siap panen berdasarkan banyaknya buah rontok yang berserakan di semak sekitar pohon sawit atau yang tersangkut di pangkal daun sawit di batang pohon. '''Dengan hanya melihat warna tandan bukanlah cara yang tepat untuk memulai proses panen pada pohon sawit berukuran tinggi, karena tandannya mungkin terlihat merah namun mereka bisa jadi belum masak benar.'''
  
A bunch should only be harvested if there is at least one loose fruit on the ground or stuck behind the frond butts on the trunk (minimum ripeness standard) for mature palms.
+
Tandan sawit hanya boleh dipanen jika terdapat paling tidak satu brondolan di tanah atau yang tersangkut di pangkal daun di batang pohon sawit dewasa (standar kematangan minimum).
  
If the bunch looks ripe but there are no loose fruits, shake it with the harvesting pole (without damaging it) to check if any loose fruits fall out.  
+
Jika tandan tampak masak namun tidak terlihat adanya brondolan, goyangkan dengan menggunakan tongkat (tanpa merusaknya) untuk memeriksa apakah ada buah yang tanggal dari tandannya.  
When there are one or several loose fruits, it is certain that the bunch is ripe enough for harvesting. Using the ‘minimum ripeness standard’ of one or two loose fruit will help prevent deductions at the mill for unripe or underripe bunches.
+
Jika memang ada satu atau beberapa buah yang rontok, maka bisa diyakini bahwa tandan tersebut cukup masak untuk dipanen. Menggunakan ‘standar kematangan minimum’ dari satu atau beberapa buah rontok ini akan membantu mencegah pengurangan harga jual di pabrik yang dibebankan untuk tandan buah yang belum masak atau masih mentah.
  
'''Note:''' When harvesting only twice per month, the minimum ripeness standard will results in many overripe bunches. In this case it is better to harvest based on bunch colour!
+
'''Catatan:''' Saat melakukan panen hanya dua kali dalam sebulan, maka standar kematangan minimum akan terlewati dengan hasil tandan yang terlalu masak. Dengan begitu akan lebih baik jika melakukan panen berdasarkan dari warna tandannya!
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Step 2.'''
+
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Langkah 2.'''
|style="background:#f0f8ff;" |Harvest the bunch by first cutting a frond according to the following rule of thumb:
+
|style="background:#f0f8ff;" |Panen tandan dimulai dari memotong daun sawit menggunakan urutan praktis berikut:
* Palms more than six years after planting: Cut a frond below the bunch so that the bunch becomes visible and easy to harvest;
+
* Sawit yang berumur lebih dari 6 tahun terhitung sejak ditanam: potong daun sawit yang berada di bawah tandan, sehingga tandannya lebih terlihat dan mudah untuk dipanen;
* Palms less than six years after planting: Do not cut fronds but ‘steal’ the bunch with a narrow chisel.
+
* Sawit yang berumur kurang dari 6 tahun terhitung sejak ditanam: Jangan potong daun sawitnya, namun ‘curi’ tandan dengan menggunakan dodos pendek.
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top" |'''Step 3.'''
+
|width="15%" valign="top" |'''Langkah 3.'''
|Chop the frond into two pieces. Place the spiny, thick bottom part behind the palm, on the frond stack between the rows, and place the thin bottom part between the palm and its neighbour to the right or left (see [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-3.pdf Module 3: Plantation Maintenance], [[Sustainable Oil Palm Farming / Pruning | Pruning]], [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-3.8-figure23.png Figure 23]).
+
|Potong pelepah sawit menjadi dua bagian. Tempatkan bagian bawah pelepah yang kuat dan tebal di belakang pohon, di gawangan mati diantara baris pohon, dan tempatkan bagian batang pelepah yang tipis diantara pohon satu dengan lainnya di sisi kanan atau kirinya (lihat [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-3.pdf Modul 3: Pemeliharaan Perkebunan], [[Sustainable Oil Palm Farming / Pruning | Pemangkasan]], [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-3.8-figure23.png Gambar 23]).
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Step 4.'''
+
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Langkah 4.'''
|style="background:#f0f8ff;" |Cut the bunch stalk so that the bunch falls to the ground (see [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-2.4-figure4.png Figure 4]).  Cut the bunch stalk as shortly as possible (maximum 2 cm).
+
|style="background:#f0f8ff;" |Potong tangkai tandan sehingga tandan tersebut jatuh ke tanah (lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-2.4-figure4.png Gambar 4]).  Potong tangkai tandan sependek mungkin (maskimal 2 cm).
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top" |'''Step 5.'''
+
|width="15%" valign="top" |'''Langkah 5.'''
|Collect the harvested bunches with a wheelbarrow after one or two rows of palms have been harvested. Ensure all loose fruits are collected, including the loose fruits that are stuck behind the frond butts and those that are lying outside the weeded circle.   
+
|Kumpulkan tandan yang telah dipanen dengan menggunakan angkong setelah melakukan proses panen pada 1 atau dua baris sawit. Pastikan semua brondolan telah dikumpulkan, termasuk brondolan yang tersangkut di sela-sela daun sawit dan yang tergeletak diluar piringan sawit.   
  
Remember:  
+
Ingat:  
* Loose fruits contain '''40 percent oil'''.
+
* Brondolan mengandung '''40 persen minyak'''.
* The fruits are what earn the money in oil palm plantations: not collecting them is like leaving money lying around!
+
* Brondolan inilah yang menghasilkan uang di perkebunan kelapa sawit: tidak mengumpulkan mereka sama saja dengan meninggalkan uang berserakan dengan begitu saja!
* Also, uncollected fruits will grow into weeds, which need to be removed later (see [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-2.4-figure5.png Figure 5]).
+
* Lagipula, buah-buah yang tidak dipungut akan tumbuh menjadi semak, yang nantinya perlu dibersihkan di kemudian hari (lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-2.4-figure5.png Gambar 5]).
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Step 6.'''
+
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Langkah 6.'''
|style="background:#f0f8ff;" |Move collected fresh fruit bunches and loose fruit to the collection area at the roadside.
+
|style="background:#f0f8ff;" |Pindahkan tandan buah segar dan buah rontok yang telah dikumpulkan ke Tempat Pengumpulan Buah (TPB) di tepi jalan koleksi.
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top" |'''Step 7'''
+
|width="15%" valign="top" |'''Langkah 7'''
|Stack the fresh fruit bunches into rows. The stack should have only one layer so the bunches can be counted and sorted immediately (see [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-2.4-figure6.png Figure 6]).
+
|Tumpuk tandan buah segar dalam beberapa baris. Tumpukan ini harus ditempatkan dalam 1 lapisan, sehingga tandan tersebut bisa sesegera mungkin dihitung dan dipilah (lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-2.4-figure6.png Gambar 6]).
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Step 8.'''
+
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Langkah 8.'''
|style="background:#f0f8ff;" |Collect loose fruit separately and place beside the fruit bunches (see [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-2.4-figure7.png Figure 7]).
+
|style="background:#f0f8ff;" |Kumpulkan brondolan secara terpisah dan tempatkan di samping tandan buah (lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-2.4-figure7.png Gambar 7]).
 
|-
 
|-
|width="15%" valign="top" |'''Step 9'''
+
|width="15%" valign="top" |'''Langkah 9'''
|'''Tentative''': Label fresh fruit bunches on the cut edge of the stalk with carpenter’s pencils or crayons to indicate their origin. It is best to use a different one-letter code for each field. Every bunch should be marked, and also the fertiliser bags with loose fruit.
+
|'''Kondisional''': Label fresh fruit bunches on the cut edge of the stalk with carpenter’s pencils or crayons to indicate their origin. It is best to use a different one-letter code for each field. Every bunch should be marked, and also the fertiliser bags with loose fruit.
 
|}
 
|}
  

Revision as of 09:03, 24 December 2017

SNV logo.png
Wageningen small.png

Unduh: Modul 2: Cara Panen, Grading, Transportasi

Tujuan

  • Agar dapat memotong dan mengumpulkan semua tandan buah masak di sebuah perkebunan;
  • Agar dapat untuk melakukan panen tandan buah segar tanpa merusak hasil buah dan pohonnya;
  • Agar mendapatkan tandan buah segar dengan kandungan dan kualitas minyak yang sangat baik;
  • Agar mendapatkan keuntungan maksimal dari tandan buah segar yang telah dipanen.

Standarisasi

Gambar 4: Memanen buah masak dengan menggunakan egrek.
  • Seluruh tandan buah masak dipanen pada setiap musim panen;
  • Proses panen dilakukan sedikitnya sekali dalam setiap 10 hari;
  • Tandan dipanen pada waktu yang tepat dengan tingkat masak buah yang tepat dan dengan cara yang tepat, tanpa menyebabkan kerusakan pada tandan dan pohonnya;
  • Harus mengikuti tingkat minimum kematangan buah dimana terdapat 1-4 buah brondolan dari tandan (hanya jika panen dilakukan sedikitnya sekali dalam 10 hari);
  • Tangkai tandan dipotong dengan panjang kurang dari 2 cm;
  • Banyaknya tandan buah segar yang dipanen dicatat secara tepat di setiap proses panen.

Waktu pelaksanaan

Sepanjang tahun.

Frekuensi

  • Sekali setiap 7-10 hari;
  • Catatan: kebanyakan petani melakukan panen sekali setiap 2 minggu sekali, namun hal ini tidak akan memberikan hasil panen yang maksimal. Beberapa tandan akan menjadi terlalu masak dalam kurun waktu ini, dan brondolan akan semakin berserakan di tanah, sehingga akan menambah waktu bagi mereka untuk mengumpulkannya dan beberapa yang berserakan di semak-semak tidak akan terangkut. Proses panen yang lebih sering adalah cara yang paling cepat dan paling mudah untuk meningkatkan hasil panen 1.

Kebutuhan waktu tenaga kerja

  • Para pemanen akan lebih efisien jika bekerja secara tim yang diatur dalam peran-peran berikut:
- Satu orang sebagai pemanen dan penumpuk pelepah sawit;
- Satu orang sebagai pengumpul tandan buah segar, memotong tangkai tandan yang terlalu panjang, dan menumpuk tandan yang telah dipanen di tepi jalan dan menandainya (jika diperlukan);
- Satu orang sebagai pengumpul brondolan (bisa orang yang sama yang berperan sebagai pengumpul tandan buah segar).
  • Kecepatan proses panen tergantung dari umur pohon sawit [2]:
- Sawit yang berumur kurang dari 5 tahun terhitung sejak ditanam: sekitar 300 tandan per tim panen dalam satu hari;
- Sawit yang berumur antara 6-12 tahun terhitung sejak ditanam: 150 hingga 200 tandan per tim panen dalam satu hari;
- Sawit yang berumur lebih dari 12 tahun terhitung sejak ditanam: 100 hingga 150 tandan per tim panen dalam satu hari.
  • Di luar musim panen raya, tandan yang diperoleh dalam sehari akan berkurang, karena membutuhkan waktu untuk berjalan dan menemukan tandan yang bisa dipanen.

Peralatan dan perlengkapan

  • Tangkai panjang dengan egrek untuk memanen, atau dodos (untuk sawit yang tingginya antara 2-3 m);
  • Kapak atau parang untuk memotong daun dan tangkai sawit;
  • Angkong atau sepeda yang dilengkapi dengan keranjang untuk mengangkut tandan buah segar;
  • Ganco atau tojok untuk memungut dan memindahkan tandan buah segar;
  • Krayon (atau sejenisnya) untuk menandai tangkai tandan buah segar;
  • Karung pupuk kosong untuk mengumpulkan brondolan.

Tenaga kerja

Para petani perkebunan dan keluarganya atau pekerja khusus harian lepas.

Cara pelaksanaan

Proses panen harus dilakukan berdasarkan tata cara berikut dengan menggunakan perlengkapan yang memadai:

Figure 5: Loose fruits that were left behind have grown into weeds.
Figure 6: Correct bunch stacking at the roadside.
Figure 7: Loose fruit collection in an empty fertiliser bag.
Langkah 1. Kenali tandan yang telah masak siap panen berdasarkan banyaknya buah rontok yang berserakan di semak sekitar pohon sawit atau yang tersangkut di pangkal daun sawit di batang pohon. Dengan hanya melihat warna tandan bukanlah cara yang tepat untuk memulai proses panen pada pohon sawit berukuran tinggi, karena tandannya mungkin terlihat merah namun mereka bisa jadi belum masak benar.

Tandan sawit hanya boleh dipanen jika terdapat paling tidak satu brondolan di tanah atau yang tersangkut di pangkal daun di batang pohon sawit dewasa (standar kematangan minimum).

Jika tandan tampak masak namun tidak terlihat adanya brondolan, goyangkan dengan menggunakan tongkat (tanpa merusaknya) untuk memeriksa apakah ada buah yang tanggal dari tandannya. Jika memang ada satu atau beberapa buah yang rontok, maka bisa diyakini bahwa tandan tersebut cukup masak untuk dipanen. Menggunakan ‘standar kematangan minimum’ dari satu atau beberapa buah rontok ini akan membantu mencegah pengurangan harga jual di pabrik yang dibebankan untuk tandan buah yang belum masak atau masih mentah.

Catatan: Saat melakukan panen hanya dua kali dalam sebulan, maka standar kematangan minimum akan terlewati dengan hasil tandan yang terlalu masak. Dengan begitu akan lebih baik jika melakukan panen berdasarkan dari warna tandannya!

Langkah 2. Panen tandan dimulai dari memotong daun sawit menggunakan urutan praktis berikut:
  • Sawit yang berumur lebih dari 6 tahun terhitung sejak ditanam: potong daun sawit yang berada di bawah tandan, sehingga tandannya lebih terlihat dan mudah untuk dipanen;
  • Sawit yang berumur kurang dari 6 tahun terhitung sejak ditanam: Jangan potong daun sawitnya, namun ‘curi’ tandan dengan menggunakan dodos pendek.
Langkah 3. Potong pelepah sawit menjadi dua bagian. Tempatkan bagian bawah pelepah yang kuat dan tebal di belakang pohon, di gawangan mati diantara baris pohon, dan tempatkan bagian batang pelepah yang tipis diantara pohon satu dengan lainnya di sisi kanan atau kirinya (lihat Modul 3: Pemeliharaan Perkebunan, Pemangkasan, Gambar 23).
Langkah 4. Potong tangkai tandan sehingga tandan tersebut jatuh ke tanah (lihat Gambar 4). Potong tangkai tandan sependek mungkin (maskimal 2 cm).
Langkah 5. Kumpulkan tandan yang telah dipanen dengan menggunakan angkong setelah melakukan proses panen pada 1 atau dua baris sawit. Pastikan semua brondolan telah dikumpulkan, termasuk brondolan yang tersangkut di sela-sela daun sawit dan yang tergeletak diluar piringan sawit.

Ingat:

  • Brondolan mengandung 40 persen minyak.
  • Brondolan inilah yang menghasilkan uang di perkebunan kelapa sawit: tidak mengumpulkan mereka sama saja dengan meninggalkan uang berserakan dengan begitu saja!
  • Lagipula, buah-buah yang tidak dipungut akan tumbuh menjadi semak, yang nantinya perlu dibersihkan di kemudian hari (lihat Gambar 5).
Langkah 6. Pindahkan tandan buah segar dan buah rontok yang telah dikumpulkan ke Tempat Pengumpulan Buah (TPB) di tepi jalan koleksi.
Langkah 7 Tumpuk tandan buah segar dalam beberapa baris. Tumpukan ini harus ditempatkan dalam 1 lapisan, sehingga tandan tersebut bisa sesegera mungkin dihitung dan dipilah (lihat Gambar 6).
Langkah 8. Kumpulkan brondolan secara terpisah dan tempatkan di samping tandan buah (lihat Gambar 7).
Langkah 9 Kondisional: Label fresh fruit bunches on the cut edge of the stalk with carpenter’s pencils or crayons to indicate their origin. It is best to use a different one-letter code for each field. Every bunch should be marked, and also the fertiliser bags with loose fruit.

Data Recording

Proper yield recording is discussed and demonstrated in the next section. In addition, to keep track of the labour costs, every harvesting activity should be recorded in a logbook as shown in the example below.

Date Time Location Activity Input type Input amount Input costs Labour input Labour costs
People Hours
16/01/13 07.00

16.00

Field 3 Harvesting 2 8 120000

References

  1. C.R. Donough, J. Cock, T. Oberthür, K. Indrasuara, A.R. Gatot, T. Dolong, Estimating oil content of commercially harvested oil palm fresh fruit bunches - A step towards increasing palm oil yields, Poster presented at the PIPOC 2013 International Palm Oil Congress and Exhibition, 19—21 November 2013, Kuala Lumpur, Malaysian Palm Oil Board (MPOB), 2013, pages.

Acknowledgements

The material from Harvesting is sourced from Smallholder Oil Palm Handbook and put together by Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) and Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, and Hans Smit (SNV) in August 2016. See Module 2: Harvesting, Grading, Transport for more information.

SNV logo.png
Wageningen university logo.png