[[Image:Catchment dam.jpg|thumb|right|200px| Pria dan wanita Turkana membangun sebuah bendungan pada Sungai Lokitaung di Kenya utara. Foto oleh AFP/Simon Maina.]]
Air dapat disediakan dengan membendung daerah “’tangkapan’” '''tangkapan''' air hujan alami, seperti lembah, dan menyimpan air di waduk yang terbentuk oleh bendungan, atau mengalirkannya ke waduk lain. Beberapa parameter yang penting dalam perencanaan bendungan adalah: curah hujan tahunan dan pola penguapan; penggunaan saat ini dan koefisien limpasan dari daerah tangkapan air (misal daerah tangkapan batu yang gundul memiliki koefisien limpasan yang tinggi, sekitar 0,9); kebutuhan air; serta geologi dan geografi daerah tangkapan air dan lokasi bangunan.
'''Bendungan''' dapat terdiri dari gundukan tanah yang dipadatkan (biasanya dengan inti tanah liat yang kedap air, pinggiran batu dan katup untuk membuang kelebihan limpasan), daerah tangkapan waduk batu terbuka, dan batu atau beton (dikokohkan maupun tidak).