Changes

Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Tikus

1,282 bytes added, 11:18, 3 January 2018
Translation to Bahasa Indonesia completed
[[Image:SNV logo.png|right|100px|link=http://www.snv.org/]]
[[Image:wageningen small.png|right|100px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
[[Image:oil-palm-5.4-figure1.png|thumb|right|200px|Figure Gambar 1: Rat Tikus <ref name="field rats">IRRI photos, 2002, Field rats infesting rice plants, Wikimedia Commons, https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Field_rats_infesting_rice_plants_%2811058917815%29.jpg, Accessed 20 July 2015.</ref>]][[Image:oil-palm-5.4-figure2.png|thumb|right|200px|Figure Gambar 2: Fruit bunch damaged by ratsTandan buah yang rusak karena tikus]]
DownloadUnduh: [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-5-3rd-edition-2016-08.pdf Module Modul 5: Pests and DiseasesHama dan Penyakit]
Rats Tikus (''Rattus'' spp.) are an important pest in oil palm plantations adalah jenis hama yang penting di perkebunan kelapa sawit (see lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-5.4-figure1.png Figure Gambar 1]). They eat the leaf bases of young palmsMereka memakan pangkal pelepah sawit muda, sometimes even killing the palmsjuga bisa membunuh pohon sawit. In older palms, rats eat from the ripening fruits in the bunchesPada sawit yang lebih tua, causing damage tikus memakan buah masak dari tandannya dan menimbulkan kerusakan (see lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-5.4-figure2.png Figure Gambar 2]). When these bunches are sold at the mill a deduction will be given because some of the oil is lostPada saat tandan-tandan ini dijual ke pabrik, maka pengurangan harga beli akan dikenakan ke petani karena sebagian kandungan minyaknya hilang. Rats reproduce very fastTikus berkembang biak dengan cepat, so a small population can become a large one in a short period of timesehingga populasi kecil bisa membesar dalam periode yang singkat. ThereforeJadi, it is important to keep the rat population under controlsangat penting untuk menjaga pengendalian populasi tikus.
===GoalTujuan===* To keep rat damage to fresh fruit bunches at a minimumAgar kerusakan tandan buah segar oleh tikus berada dalam tingkat minimal;* To keep rat populations under controlAgar populasi tikus selalu terkendali.
===StandardStandarisasi===* Rat damage to fruit bunches kept at less than Kerusakan yang disebabkan tikus pada tandan buah ditekan hingga kurang dari 10 percent of the bunches damagedpersen dari seluruh kerusakan tandan.* '''NoteCatatan''': in smallholder plantationspada perkebunan kecil, rat baiting is useful only when neighbouring farmers also participatepemasangan jebakan tikus hanya akan berhasil ketika petani perkebunan tetangga juga ikut berpartisipasi. Otherwise controlling rats by baiting is not effectiveJika tidak, cara ini tidak akan efektif.
===Timing and frequencyWaktu pelaksanaan dan frekuensi===* Monitoring of rat damagePengawasan kerusakan oleh tikus: once per two monthsdua bulan sekali.* Rat baitingPemasangan jebakan tikus: when more than jika ditemukan kerusakan sawit/tandan lebih dari 10 percent of the palms/bunches are damagedpersen, provided that neighbours are willing to participatepastikan bahwa petani tetangga juga ikut berpartisipasi.* Installing barn owl boxesMemasang sarang burung hantu: OnceSekali, in the beginning of rehabilitationdi awal proses rehabilitasi.
===Labour time requiredKebutuhan waktu tenaga kerja===* Monitoring rat damagePengawasan kerusakan oleh tikus: As part of monitoring harvest qualitySebagai bagian dari pengawasan kualitas panen.* Rat baitingPemasangan jebakan tikus: 2 hours jam per hectare hektar per roundputaran.* Installing barn owl boxesMemasang sarang burung hantu: One day 1 hari per five hectares5 hektar.
===Equipment and materialsPeralatan dan perlengkapan===* Barn owlsBurung hantu, barn owl nesting boxeskotak sarang burung hantu;* Rat baitsUmpan tikus.
===WhoTenaga kerja===Farmers and their familiesPara petani beserta keluarganya, in discussion with extension workersmendiskusikan dengan penyuluh lapangan, cooperative andpaguyuban dan/or local plantation companiesatau perusahaan perkebunan lokal
===HowCara pelaksanaan=======Monitoring of rat damagePengawasan kerusakan oleh tikus====
{| style="border: 1px solid #72CDFF" cellpadding="5" cellspacing="0"
|width="15%" valign="top"|'''Step Langkah 1.'''|In immature plantings Pada tumbuhan belum dewasa (less than kurang dari 3 years after plantingtahun terhitung dari saat ditanam), the plantation should be visited regularly maka perkebunan harus dikunjungi secara rutin (at least once per monthsetidaknya sekali setiap bulan) to check for signs of rat damage and rhinoceros beetle damageuntuk memeriksa tanda-tanda kerusakan yang disebabkan oleh tikus dan kumbang badak.
|-
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Step Langkah 2.'''|style="background:#f0f8ff;" |When harvesting productive palmsSaat melakukan panen sawit produktif, check bunches for rat damageperiksa adanya kerusakan tandan oleh tikus.
|-
|width="15%" valign="top"|'''Step Langkah 3.'''|If rat damage is observed in a harvested bunch Jika kerusakan oleh tikus ditemukan pada tandan yang dipanen (see lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-5.4-figure2.png Figure Gambar 2]), all the other bunches should also be checkedsemua tandan harus diperiksa juga, and the percentage of damaged bunches noteddan prosentase tandan yang rusak harus dicatat.
|-
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Step Langkah 4.'''|style="background:#f0f8ff;" |If more than Jika lebih dari 10 percent of the bunches or immature palms show signs of fresh rat damagepersen tandan atau sawit belum dewasa memperlihatkan tanda-tanda kerusakan karena tikus, it can be decided to take control measuresmaka bisa diputuskan untuk melakukan tindakan pengendalian.
|}
====Biological control of ratsPengendalian tikus secara biologis====[[Image:oil-palm-5.4-figure3.png|thumb|right|200px|Figure Gambar 3: Barn owlBurung hantu]]The cheapestCara termurah, safest and easiest way to control rats is by biological controlpaling aman dan mudah untuk mengendalikan tikus adalah menggunakan pengendalian biologis. Biological control of rat populations can be done by introducing barn owls Pengendalian biologis terhadap populasi tikus dapat dilakukan dengan cara menempatkan burung hantu (''Tyto alba'') (see lihat [http://akvopedia.org/sandbox/File:Oil-palm-5.4-figure3.png Figure Gambar 3]) or by conserving other predatorsatau dengan memelihara predator lainnya, such as snakesseperti ular. Such predators should not be killed unless they are a serious danger to workers or their familiesPredator-predator ini tidak boleh dibunuh kecuali mereka membahayakan pekerja atau keluarganya.
When using barn owls to control ratsSaat menggunakan burung hantu untuk mengendalikan tikus, the following points should be kept in mindpoin-poin berikut perlu diingat: * Discuss the best approach with an extension worker or with local plantation companies before introducing barn owlsDiskusikan pendekatan terbaik dengan penyuluh lapangan atau dengan perusahaan perkebunan lokal sebelum menempatkan burung hantu di areal perkebunan. * Barn owls can usually be purchased on the market Burung hantu bisa dibeli di pasar (if notjika tidak tersedia, ask a nearby plantation where they bought their owlstanyakan pemilik perkebunan terdekat dimana mereka membeli burung hantu mereka).* Install nest boxes every five to ten hectares to get a good population of owlsPasang sarang burung di setiap 5 hingga 10 hektar supaya areanya terawasi maksimal.* Work together with other farmers to buy and keep the barn owlsBekerja sama dengan petani lainnya untuk membeli dan merawat sarang burung, especially if the plantations are smallkhususnya jika ukuran perkebunannya kecil. You can also share costsAnda bisa berbagi biaya.
Barn owls and other predators can help keep a rat population under controlBurung hantu dan predator lainnya bisa membantu pengendalian populasi tikus, but from time to time that the number of rats may still grow fast namun dari waktu ke waktu, pertumbuhan tikus masih tetap pesat (an kondisi ‘outbreak’). If an Jika outbreak occurs and the farmer decides to take actionterjadi dan para petani memutuskan untuk bertindak, it must be kept in mind that harus selalu diingat bahwa '''the poisons used to kill the rats can also harm the barn owls and other predators when they eat the poisoned ratspenggunaan racun tikus juga akan membahayakan burung hantu dan predator lainnya jika mereka memakan tikus yang teracuni'''. Farmers should think carefully before using poisonPara petani harus berpikir secara bijak sebelum memutuskan menggunakan racun tikus, and make sure that they have all the information they needdan pastikan bahwa mereka mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan.
====Chemical control of ratsPengendalian tikus secara chemis====If rats are starting to cause much damage despite the presence of owlsJika tikus mulai menyebabkan lebih banyak kerusakan meskipun sudah ditanggulangi dengan burung hantu, poisonous ‘baits’ can be used to kill the ratsmaka 'umpan' racun bisa digunakan untuk membunuh tikus. Baits areUmpan ini pada dasarnya adalah makanan tikus yang diracun, in fact, poisoned pieces of rat food, which can be bought in local shopsyang bisa dibeli di toko lokal.'''NoteCatatan''': these baits are poisonous also for humansumpan ini juga berbahaya bagi manusia, farm animalshewan ternak, and predators that eat the poisoned ratsdan predator yang ikut memakan tikus yang teracun. They should therefore be used with care, and only if it is really necessarySehingga penggunaannya harus dengan hati-hati dan hanya digunakan jika memang sangat dibutuhkan.
Baiting rats is only useful if the neighbours join in as wellPenggunaan umpan tikus akan berguna hanya jika petani tetangga juga ikut melakukan hal ini. OtherwiseJika tidak, rats from adjacent plantations will just move into the baited tikus yang berasal dari perkebunan yang berdekatan hanya akan pindah ke area after the baiting is doneyang dipasangi umpan setelah prosesnya selesai.
When using rat baitsSaat menggunakan umpan tikus, the following should be kept in mindhal berikut ini harus selalu diingat:* Start with the mildest poisonMulailah dengan racun yang paling ringan, the soyang dikenal sebagai ‘generasi pertama anti-called ‘1<sup>st</sup> generation anticoagulants’ such as koagulan’ seperti ‘racumin’, ‘warfarin’ and , dan ‘chlorophacinone’ <ref>K.H. Lim, S.S. Lim, F. Parish, R. Suharto, RSPO Manual on Best Management Practices (BMPs) for Existing Oil Palm Cultivation on Peat., RSPO, Kuala Lumpur, Malaysia, 2012.</ref>. Such 1<sup>st</sup> generation anticoagulants are less damaging to the barn owls and other predatorsJenis generasi pertama anti-koagulan ini tidak terlalu memberikan dampak buruk bagi burung hantu dan predator lainnya, but it may happen that rats become resistant to themnamun tikus bisa jadi tahan terhadap pemakaian racun jenis ini.* If rats show signs of being resistant Jika tikus menunjukkan tanda-tanda resisten (see belowlihat bawah) and the infestation is really severedan keberadaannya sangat mengganggu, the farmer can try ‘2<sup>nd</sup> generation anticoagulants’maka petani bisa mencoba penggunaan ‘generasi kedua anti-koagulan’. Common brands of such anticoagulants include Merk umum yang dikenal untuk antikoagulan jenis ini adalah ‘brodifacoum’, ‘bromadioline’ and ‘bromadionline’, dan ‘flocoumafen’. <br>'''NoteCatatan''': 2<sup>nd</sup> generation anticoagulants are damaging to barn owls and other predators and therefore should only be used as a last optiongenerasi kedua antikoagulan akan berdampak pada burung hantu dan predator lainnya, oleh sebab itu hanya boleh digunakan sebagai pilihan terakhir.* BaitsUmpan, once unpackagedsekali dibuka kemasannya, should be handled with care while wearing glovesharus ditangani dengan hati-hati dengan menggunakan sarung tangan, because they are poisonous to humans alsokarena mereka juga berbahaya bagi manusia.* If goats or cows are grazing freely in the plantationJika kambing dan sapi ternak dilepas bebas di area perkebunan, they may eat the baits and get poisonedmereka bisa secara tidak sengaja memakan umpan tersebut dan teracuni. In this caseDalam kondisi ini, the baits should be placed in the palmsumpan harus ditempatkan di sela-sela batang sawit, out of reach of the animalsdiluar jangkauan hewan ternak.
Rat baiting can be carried out as followsPenempatan umpan tikus bisa dilakukan dengan cara berikut:
{| style="border: 1px solid #72CDFF" cellpadding="5" cellspacing="0"
|width="15%" valign="top"|'''Step Langkah 1.'''|If placing the bait on the groundJika menempatkan umpan di permukaan tanah:* Weed and rake the palm circle to ensure the bait will be easily visibleSiangi dan bersihkan piringan sawit untuk memastikan agar umpan ini terlihat dengan mudah;* In an Di area where rat infestation occursdimana muncul hama tikus, place one bait next to every palmtempatkan umpan di samping setiap pohon sawit, about dengan jarak sekitar 1 m from the basedari pohon.If placing the bait on the palmJika menempatkan umpan pada pohon sawit:* Place the bait behind a frond butt on the palm trunkTempatkan umpan di belakang pangkal pelepah pada pohon sawit;* Mark the frond butt Tandai pangkal pelepah (e.g. with paintmisalnya dengan cat) so that it can easily be checked if the bait has been eaten or notsehingga mudah untuk dilakukan pengecekan apakah umpan telah dimakan atau belum.
|-
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Step Langkah''' '''2.'''|style="background:#f0f8ff;" |Note exactly how many baits have been placedCatat jumlah sebenarnya banyaknya umpan yang telah ditempatkan, and check every 4—5 days to see how many baits have been eatendan periksa setiap 4-5 hari untuk mengetahui seberapa banyak umpan yang telah dimakan.
|-
|width="15%" valign="top"|'''Step Langkah''' '''3.'''|Replace any eaten baits with new ones until more than Ganti setiap umpan yang telah dimakan dengan yang baru sampai lebih dari 80 percent of the baits remain uneatenpersen umpan tidak termakan, or until rat damage has declined to less than atau sampai kerusakan akibat hama tikus telah menurun sampai 10 percent of the bunches persen dari total tandan <ref name="field rats"/>.
|-
|width="15%" valign="top" style="background:#f0f8ff;" |'''Step Langkah''' '''4.'''|style="background:#f0f8ff;" |If many baits remain uneaten from the beginningJika banyak umpan tetap tidak termakan dari penempatan awal, but rat damage to the fruit bunches continuesnamun perusakan tandan buah oleh tikus tetap berlanjut, then the rats don’t like the baits and are not eating themdapat disimpulkan bahwa tikus tidak tertarik pada umpannya dan tidak mau memakannya. If this happens it might help to try another type of baitJika hal ini terjadi, akan lebih baik jika mencoba mengganti dengan jenis umpan lainnya, or to buy fresh baits atau cobalah membeli umpan segar (if they have been stored for more than jika umpan ini telah disimpan lebih dari 6 monthsbulan).
|-
|width="15%" valign="top"|'''Step Langkah''' '''5.'''|If many baits are eaten but rat damage to the fruit bunches continuesJika banyak umpan telah dimakan namun kerusakan tandan buah akibat tikus terus berlanjut, rats are likely to be resistant to the poisonmaka tikus telah menjadi resisten terhadap racunnya. ThenMaka, it may be necessary to switch to 2nd generation anticoagulantsdiperlukan untuk mengganti racun dengan generasi kedua antikoagulan.
|}
'''NoteCatatan''': It is best to place baits directly after harvestingLebih baik menempatkan umpan segera setelah proses panen, so that the rats don’t have anything else to eatsehingga hama tikus tidak memiliki hal lain untuk dimakan. AlsoJuga, it is less likely that baits will be accidentally ‘collected’ with the loose fruits during harvestingjarang ditemukan kondisi dimana umpan tidak sengaja 'diangkut' beserta brondolan saat proses panen. It is important to always tell the harvesters when rat baits have been placed in a plantationPenting sekali untuk selalu menginformasikan ke pekerja panen kapan umpan tikus ditempatkan pada areal perkebunan.
===Data recordingPencatatan data===Every rat baiting activity should be recorded in a logbook as shown in the example belowSetiap aktivitas penempatan umpan tikus harus selalu dicatat kedalam buku catatan harian seperti ditunjukkan pada contoh di bawah ini.
{|border="1" cellpadding="5" cellspacing="0"
|rowspan="2" |'''DateTanggal'''|rowspan="2" |'''TimeJam'''|rowspan="2" |'''LocationLokasi'''|rowspan="2" |'''ActivityAktivitas'''|rowspan="2" |'''Input typeTipe input'''|rowspan="2" |'''Input amountJumlah input'''|rowspan="2" |'''Input costsBiaya input'''|colspan="2" |'''Labour inputInput tenaga kerja'''|rowspan="2" |'''Labour costsOngkos tenaga kerja'''
|-
|'''PeopleKaryawan'''|'''HoursJam kerja'''
|-
|16/01/13
|<!--empty-->
|Field Ancak 3|Rat baitingUmpan tikus
|Warfarin
|10 packspak
|80000
|1
|}
===ReferencesReferensi===
<references/>
===AcknowledgementsSumber===The material from Penjelasan tentang ''RatsTikus'' is sourced from diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook and put together by dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez ([http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm Wageningen Universit]) and dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, and dan Hans Smit ([http://www.snv.org/ SNV]) in August pada bulan Agustus 2016. See Lihat [http://intothefield.nl/wp-content/uploads/2016/05/Module-5-3rd-edition-2016-08.pdf Module Modul 5: Pests and DiseasesHama dan Penyakit] for more informationuntuk informasi lebih lanjut.
[[Image:SNV logo.png|left|80px|link=http://www.snv.org/]]
[[Image:wageningen university logo.png|left|350px|link=http://www.wageningenur.nl/en/wageningen-university.htm]]
Emailconfirmed
128
edits