Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Mengaplikasikan tembaga (Cu) dan seng (Zn)

From Akvopedia
Jump to: navigation, search
English Indonesia
SNV logo.png
Wageningen small.png
Gambar 23: Tembaga sulfat

Unduh: Modul 4: Aplikasi Pupuk

Catatan: Pupuk tembaga dan seng harus diaplikasikan hanya pada tanah gambut saja.

Tujuan

Memperbaiki defisiensi tembaga atau seng di perkebunan sawit pada tanah gambut untuk mencapai hasil panen yang optimal.

Standarisasi

Pupuk tembaga dan seng diaplikasikan menurut prinsip 4R: right type (jenis yang tepat), right amount (jumlah yang tepat), right place (lokasi yang tepat), right time (waktu yang tepat).

Waktu pelaksanaan

  • Biasanya diberikan pada sawit yang belum dewasa atau muda;
  • Tidak pada saat puncak musim penghujan.

Frekuensi

Sekali dalam setahun.

Kebutuhan waktu tenaga kerja

2-4 jam per hektar.

Peralatan dan perlengkapan

  • Ember, kantong atau angkong
  • Timbangan dapur
  • Spidol hitam
  • Cangkir atau mangkuk kecil
  • Sprayer gendong dengan pipa semprot panjang (untuk aplikasi udara)
  • Pupuk

Dosis

Lihat: Tabel 5; Tabel 7.

Tenaga kerja

Para petani dan keluarganya atau karyawan harian lepas.

Cara pelaksanaan

Pemupukan menggunakan  tembaga dan seng umumnya perlu dilakukan hanya untuk tanah gambut dan tidak pada tanah mineral. Saat mengaplikasikan pupuk tembaga dan seng pada tanah, jumlah yang dibutuhan akan sangat banyak karena sebagian besar dari pupuk akan terikat oleh jenis tanah. Pilihan lainnya untuk perkebunan belum dewasa, aplikasi pupuk tembaga dan/atau seng dilakukan dengan penyemprotan langsung ke daun tumbuhan 1.

Aplikasi tembaga/seng pada tanah

Langkah 1. Sebelum aplikasi pupuk, bersihkan semua gulma di areal piringan sawit.
Langkah 2. Isi mangkuk dan timbang jumlah pupuk yang akan diaplikasikan menggunakan timbangan dapur.
Langkah 3. Tandai mangkuk / cangkir yang berisi pupuk dengan jumlah yang diinginkan menggunakan spidol hitam.
Langkah 4. Aplikasikan pupuk secara merata pada piringan sawit.

Aplikasi tembaga/seng pada daun

Langkah 1. Pastikan bahwa sprayer gendong yang akan digunakan telah dibersihkan dan berfungsi layak.
Langkah 2. Isi tanki sprayer gendong dengan air (4—5 L per pohon).
Langkah 3. Timbang jumlah yang akan diaplikasikan dalam cangkir, menggunakan timbangan dapur.
Langkah 4. Campurkan pupuk kedalam sprayer dan pastikan larut dengan sempurna
Langkah 5. Semprot sawit dengan larutan pupuk. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan saat menyemprotkan pupuk kepada mahkota sawit:
  • Membutuhkan jumlah yang lebih sedikit;
  • Aplikasi penyemprotan lebih murah dan unsur hara lebih cepat terserap dibanding pengaplikasian pada tanah karena tanah tidak bisa mengikat unsur hara;
  • Meskipun begitu, tembaga dan seng bisa menjadi beracun jika diaplikasikan dalam jumlah yang terlalu besar, apalagi jika disemprotkan pada daun;
  • Perlu dilakukan percobaan untuk melakukan keduanya, penyemprotan dan aplikasi pada tanah, pada beberapa pohon sawit (sekurang-kurangnya 4 untuk setiap aplikasi) untuk mengetahui gejala defisiensi unsur haranya akan hilang atau tidak.

Gejala ini seharusnya hilang dalam kurun waktu 3-12 bulan.

Catatan: Jika aplikasi potasium kurang dilakukan, sawit akan tetap tampak menguning karena defisiensi potasium, meskipun aplikasi tembaga dan seng dianggap efektif.

Pencatatan data

Setiap aplikasi pupuk harus dicatat kedalam buku catatan harian seperti ditunjukkan pada contoh berikut.

Tanggal Jam Lokasi Aktivitas Tipe input Jumlah input Biaya input Input tenaga kerja Ongkos tenaga kerja
Karyawan Jam kerja
16/01/13 Ancak 3 Pupuk: Cu CuSO4 15 kg 200000 1 4 40000

Referensi

  1. K.H. Lim, S.S. Lim, F. Parish, R. Suharto, RSPO Manual on Best Management Practices (BMPs) for Existing Oil Palm Cultivation on Peat., RSPO, Kuala Lumpur, Malaysia, 2012.

Sumber

Penjelasan tentang Mengaplikasikan tembaga (Cu) dan seng (Zn) diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum oleh Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit (SNV) pada bulan Agustus 2016. Lihat Modul 4: Aplikasi Pupuk untuk informasi lebih lanjut.

SNV logo.png
Wageningen university logo.png