Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan / Cara panen, grading, transportasi—Latar belakang

From Akvopedia
Jump to: navigation, search
English Indonesia
SNV logo.png
Wageningen small.png

Unduh: Modul 2: Cara Panen, Grading, Transportasi

Apa yang menentukan jumlah pendapatan dari seorang petani kelapa sawit?

Jumlah pendapatan dari seorang petani kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah:

  • Banyaknya tandan buah segar (TBS) yang diproduksi. Biasanya dicapai di kisaran 1-2 ton per hektar setiap bulan, atau 15-25 ton per hektar dalam setahun.
  • Tingkat kemasakan dan kualitas dari tandan. Harga rendah akan dibayarkan untuk tandan buah yang belum masak, terlalu masak, tandan rusak, tandan berukuran sangat kecil, dan tandan dengan tangkai panjang.
  • Kualitas minyak yang dihasilkan, khususnya adalah konsentrasi asam lemak bebas (ALB) yang membuat minyak jadi berbau tengik. Jika tandan tersebut terlambat panen, atau jika ditempatkan di tepi jalan hingga lebih dari 24 jam, maka konsentrasi asam lemak bebasnya akan meningkat diatas batas yang bisa diterima oleh pasar internasional. Angka maksimal konsentrasi asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak adalah 5%.
  • Tingkat ekstraksi minyak (TEM) dari tandan buah segar, yang artinya adalah kuantitas minyak yang bisa dihasilkan oleh pihak pabrik dari pengolahan tandan buah segar. Tingkat ekstraksi minyak yang dihasilkan dari tandan tenera matang dari pohon dewasa umumnya berkisar di 22-24 persen, atau 220-240 kg minyak per ton dari tandan buah segar. Tandan dura, tandan belum matang, tandan kecil, dan tandan rusak mengandung minyak lebih sedikit. Tangkai panjang menyerap minyak sehingga mengurangi tingkat ekstraksi minyak.
  • Faktor lainnya yang berada di luar jangkauan kendali langsung petani, seperti:
- Harga tandan buah segar yang ditentukan secara bulanan oleh pemerintah;
- Hubungan antara petani atau kemitraan dengan pihak pabrik;
- Keberadaan calo atau makelar yang mengambil sebagian dari keuntungan penjualan;
- Jarak antara perkebunan dengan pabrik
- Kualitas sarana jalan;
- Banyaknya tandan buah segar yang diterima oleh pihak pabrik (di musim puncak, harga merosot).

Apa yang disebut sebagai praktek panen yang baik?

Gambar 1: Tandan yang telah terkirim, siap untuk diproses di pabrik.

Praktek panen yang baik adalah cara-cara yang berujung pada perolehan hasil panen tandan buah segar dengan kuantitas besar, tingkat ekstraksi minyak tinggi, dan kualitas minyak yang baik. Praktek panen yang baik meliputi:

  • Memanen dengan prosedur yang benar (pemangkasan daun sawit, pemotongan tandan);
  • Memanen hanya tandan yang telah masak;
  • Sistem pengangkutan tandan yang baik dan cepat menuju pabrik;
  • Pembatasan hilangnya brondolan dari tandan atau pada saat pengangkutan (buah lepas dari tandan memiliki kandungan minyak lebih dari 40 persen!)

Kandungan asam lemak bebas akan kurang dari 5% jika prosedur panen yang benar diikuti; dan sangat penting untuk memastikan proses pengangkutan yang cepat ke pabrik dan panen buah sawit di tingkat kematangan yang tepat.

Untuk transportasi yang baik, kondisi jalan perlu dipelihara. Meskipun pemeliharaan jalan dapat  menyerap investasi yang sangat besar, kondisi jalan yang buruk malah akan membuat proses pengangkutan ini menjadi lambat dan lebih mahal. Untuk menghindari hilangnya tandan buah ata kualitas minyak selama dalam proses pengangkutan ke pabrik, kemitraan, kelompok petani atau pedagang harus menyepakati aturan-aturan berikut:

  • Kualitas truk angkut;
  • Kecepatan transportasi;
  • Menutup semua bagian bak truk dengan jaring.

Bagaimana cara pemerintah menghitung harga tandan buah segar?

Pemerintah Indonesia menggunakan formula di bawah ini untuk menghitung harga tandan buah segar kelapa sawit:

PTBS = k×((PCPO × OER) + (PPKO × OERK))

Key:

PTBS = Harga tandan buah segar di gerbang pabrik;
k = Prosentase keuntungan yang akan diberikan kepada produsen tandan buah segar (petani, pekebunan);
PCPO = Harga CPO (minyak sawit mentah);
OER = Tingkat ekstraksi minyak untuk CPO;
PPKO = Harga PKO;
OERK = Tingkat ekstraksi minyak inti sawit.

Harga ini akan berbeda jika tandan diperoleh dari perkebunan yang berumur lebih tua, karena tandan dari perkebunan yang lebih tua memiliki kandungan minyak lebih banyak (sehingga OER-nya lebih tinggi) daripada tandan yang dihasilkan oleh sawit muda.

Contoh penghitungan harga tandan buah segar.

Misalkan:

  • Harga CPO adalah 775 dolar per ton;
  • OER: 23%;
  • Harga PKO adalah 850 US dolar;
  • Tingkat ekstraksi PKO: 4%;
  • Nilai k adalah 0.5 (ini adalah 50% dari harga penjualan yang akan diberikan kepada petani).

Maka harga tandan buah segar yang didapatkan  adalah:

0.5 x ((775 x 0.23) + (850 x 0.04)) = 106 US$/ton, atau: ~1.3 juta Rp/ton

Jika nilai k adalah 0.75, maka harga tandan buah segarnya adalah 159 US$/ton, atau ~1.9 juta Rp/ton.

Sumber

Penjelasan tentang Cara panen, grading, transportasi--Latar belakang,  diambil dari Smallholder Oil Palm Handbook dan dirangkum Lotte Suzanne Woittiez (Wageningen Universit) dan Haryono Sadikin, Sri Turhina, Hidayat Dani, Tri Purba Dukan, dan Hans Smit (SNV) pada bulan Agustus 2016. Lihat Modul 2: Harvesting, Grading, Transport untuk info lebih lanjut..

SNV logo.png
Wageningen university logo.png